Kenapa PSSI Mau Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala AFF Tanpa Dibayar?

Jakarta, KabarBerita.id — Indonesia paling banyak menjadi tuan rumah Piala AFF di 2022 meski tidak semua turnamen dapat uang dari AFF. Mengapa PSSI masih tetap mau?

Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah empat turnamen Piala AFF: U-19 dan U-16 putra juga U-15 dan U-18 putri. Indonesia jadi negara di ASEAN yang paling banyak banyak menjadi tuan rumah di 2022 dari sembilan agenda AFF selama 2022.

Hal hampir sama terjadi pada edisi 2018. Ketika itu Indonesia menjadi tuan rumah tiga agenda, yakni AFF U-19 dan U-16 putra, serta U-15 putri. Pada tahun tersebut tak ada agenda AFF U-18 putri.

Sejak AFF U-16 kali pertama digelar pada 2002, sudah enam kali Indonesia menjadi tuan rumah: 2002, 2008, 2010, 2014 (batal digelar), 2018, dan edisi 2022.

Untuk pencapaian sejatinya tak berbanding lurus. Timnas Indonesia U-16 baru sekali meraih gelar juara. Sebaliknya Thailand yang jadi tuan rumah sebanyak empat kali menjadi tim paling sering juara, yaitu tiga kali.

Salah satu faktor yang menjadi alasan PSSI selalu dipercaya AFF menjadi tuan rumah karena animo penonton di Indonesia. Pada edisi 2002 misalnya, tak kurang dari 15.000 penonton selalu hadir setiap Timnas U-16 tampil.

Pada edisi 2018, saat Timnas U-16 meraih gelar juara, stadion nyaris tak pernah sepi. Ini kontras dengan jumlah kehadiran penonton saat digelar di Thailand atau Vietnam. Ada 1000 penonton sudah istimewa.

Namun untuk Piala AFF U-19 Indonesia masih kalah sering dari Vietnam. Negara lumbung padi Asia tersebut delapan kali menjadi tuan rumah, sedangkan Indonesia hanya empat kali atau terbanyak kedua.

Hanya saja untuk ukuran jumlah penonton tetap yang tertinggi. Pada edisi terakhir misalnya, sempat tercatat sebanyak 18.952 penonton yang hadir di Stadion Patriot saat Timnas U-19 melawan Myanmar.

Ini kontras dibanding dua edisi sebelumnya, ketika bermain di Vietnam dan Myanmar. Penonton terbanyak pada 2019 hanya 10.550 saat duel Vietnam kontra Thailand, dan pada 2017 jumlah penonton terbanyak adalah 5.106.

Budiman Dalimunthe, koordinator bidang suporter PSSI, mengaku tak tahu alasan pasti mengapa Indonesia selalu ditunjuk AFF untuk menjadi tuan rumah meski tak ada subsidi.

Budiman meminta untuk mengonfIrmasi hal tersebut ke Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi. Hanya saja hingga berita ini ditampilkan Yunus belum menanggapi pertanyaan yang diajukan.

Pada saat yang sama anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI juga enggan memberikan keterangan. Yunus dianggap lebih berhak dan memiliki kapasitas untuk memberikan keterangan mengenai hal tersebut.

Sebelumnya Yunus menyatakan Piala AFF U-16 2022 berlangsung di Sleman dan Bantul, bukan Bekasi atau Jakarta, karena biaya sewa stadion lebih bersahabat.

“Terkait pembiayaan, AFF tidak memberikan dana untuk Piala AFF U-16 dan U-19. Dilimpahkan langsung ke tuan rumah. Sehingga kami kewalahan apabila usia muda dilaksanakan di Stadion Madya dan Bekasi,” kata Yunus pada 13 Juli lalu.

Sementara itu AFF memberikan subsidi untuk penyelenggaraan Piala AFF Putri U-15 maupun U-18. Tak seperti sepak bola pria, sepak bola wanita dianggap masih butuh subsidi karena belum jadi magnet suporter.

Tinggalkan Balasan