Berita  

WHO Kecewa Tim Inspeksi Corona Belum Bisa Masuk China

Jakarta, KabarBerita.id — Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan kekecewaannya karena ternyata pemerintah China belum menerbitkan izin masuk bagi tim gabungan hendak meneliti sumber virus corona.
“Saya mendapatkan informasi para pejabat China belum menyetujui izin bagi tim terpadu. Saya sudah mengontak pejabat senior pemerintah China dan menyatakan ini adalah misi utama bagi WHO saat ini,” kata Tedros, seperti dilansir Reuters, Rabu (6/1).

Tedros menyatakan masing-masing anggota tim investigasi WHO sudah berangkat menuju China dari negara masing-masing.

Akan tetapi, beberapa dari mereka tertahan karena pemerintah China belum menerbitkan izin.

“Saya sangat kecewa dengan kabar ini, karena dua anggota tim sudah berangkat dan ada beberapa yang tidak bisa berangkat di menit-menit akhir karena situasi ini,” ujar Tedros.

Kepala Darurat WHO, Mike Ryan, berharap pemerintah China tidak berlama-lama menerbitkan izin bagi tim inspeksi itu, karena misi tersebut sangat penting untuk mengungkap asal mula pandemi.

“Kami meyakini dan berharap hal ini hanya persoalan birokrasi dan logistik yang bisa diselesaikan dengan segera. Kami meyakini hal ini akan selesai dalam beberapa jam,” ujar Ryan.

China pertama kali melaporkan kasus penyakit akibat virus corona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, pada 31 Desember 2019.

Saat itu mereka langsung menutup pasar ikan yang diduga menjadi sumber penyebaran Covid-19.

Kementerian Kesehatan China pada Mei 2019 melaporkan kepada WHO bahwa ada kemungkinan virus corona berasal dari hewan yang kemudian menular kepada manusia.

Amerika Serikat lantas menuduh China menutupi penyebaran kasus virus corona.

Mereka dan sejumlah negara anggota lain lantas mendesak WHO menyelidiki penanganan Covid-19 di China, karena dinilai tidak terbuka.

China membantah menutupi penyebaran wabah itu pada akhir 2019.

Saat ini, sebagian besar wilayah China berhasil menahan penyebaran virus. China juga satu-satunya negara yang melaporkan pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Di dalam negeri, pemerintah China berusaha meredam gelombang kritik atas penanganan pandemi, dengan menghukum delapan pelapor Covid-19 di masa awal pandemi.

Seorang jurnalis warga China yang melaporkan wabah itu, Zhang Zhan, ditahan sejak Mei dan diperkirakan akan diadili. Zhang adalah mantan pengacara yang melakukan perjalanan ke Wuhan pada Februari lalu.

Dia lantas melakukan streaming mengenai kondisi awal pandemi Covid-19 dan menulis esai berisi kritik di media sosial yang dilarang China.

Di sisi lain, China mencoba meraih perhatian dunia melalui diplomasi dengan menjanjikan membagikan vaksin Covid-19 dengan negara berkembang, dan juga mengirim bantuan alat pelindung diri (APD) ke negara-negara yang membutuhkan.

Tinggalkan Balasan