Pasutri Pengusaha Kolam Renang Tulungagung Ditemukan Tewas Dibunuh

Jakarta, KabarBerita.id — Pasangan suami istri pengusaha kolam renang di Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur, dikonfirmasi jadi korban jiwa pembunuhan. Polisi mengatakan hal itu karena melihat tanda-tanda kekerasan di tubuh kedua orang tersebut.

Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto mengatakan korban yang berusia 57 tahun dan 49 tahun itu diperkirakan sudah meninggal dunia pada Rabu (28/6) malam.

“Ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, yaitu tangan terikat dan jeratan pada leher korban, dan ditemukan banyak bercak darah,” kata AKBP Eko Hartanto, Kamis (29/6).

Namun untuk lebih memastikan, jenazah korban akan diperiksa lebih lanjut di RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Hal itu ia sampaikan usai memantau penanganan kasus itu di rumah korban, Desa Ngantru. Kepala suami juga disebut mengalami luka seperti bekas benturan benda tumpul.

Saat ditemukan, kondisi korban terikat kedua tangannya dan leher dijerat menggunakan kabel mikrofon di ruang karaoke pribadi milik korban.

Pasutri itu ditemukan sang anak yang sudah mencari keduanya sejak Kamis (29/6) pagi. Namun, mereka tak ditemukan di rumahnya hingga sang anak kembali ke sana pada sore hari pukul 17.00 WIB.

Ia kemudian lanjut mencari ke ruang karaoke yang berjarak 10 meter dari rumah induk orang tuanya. Anak pun kaget karena menemukan kedua orang tuanya sudah meninggal.

“Saksi terkejut saat menemukan orang tuanya sudah tak bernyawa di ruang karaoke pribadi rumah,” kata Eko ketika dikonfirmasi awak media.

Saat ditanya mengenai kemungkinan perampokan sebagai motif pembunuhan itu, Eko mengatakan tidak ada barang korban yang hilang Bahkan ponsel korban masih ada di sekitar tempat kejadian.

“Kalau barang korban yang di TKP tidak ada yang hilang,” katanya.

Oleh sebab itu, polisi disebut terus melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Dari tempat kejadian, sementara polisi masih mengamankan sekitar 18 barang bukti, termasuk kabel yang digunakan untuk menjerat korban.

“Saksi yang sudah diperiksa ada dua orang, dan keduanya anak korban, kami berharap kasus ini segera terungkap,” katanya.

Tinggalkan Balasan