Korsel Waspada, Kim Jong Un Ikut Pantau Uji Coba Senjata Baru Korut

Jakarta, KabarBerita.id — pemimpin Korea Utara Kim Jong Un terlihat ikut dan mengamati uji coba senjata yang dilakukan pasukan militernya di perairan Timur pada Sabtu malam (16/4) waktu setempat.

Korea Utara telah menembakkan dua proyektil ke perairan sebelah timur semenanjung Korea. Pihak militer Korea Selatan mengatakan itu sebagai uji coba ke 12 yang telah dilakukan Korut selama tahun ini.

Hanya dalam empat bulan pertama di tahun 2022 Korea Utara telah melakukan sebanyak 12 tes. Sebagai perbandingan mereka hanya melakukan empat tes pada 2020 dan delapan pada 2021.

Dalam gambar yang diterbitkan surat kabar milik negara Korea Utara, Rodong Sinmun terlihat Kim Jong Un sedang tersenyum dan bertepuk tangan ketika mengamati uji coba senjata taktis baru.

Kepala staf gabungan Korea Selatan mengatakan proyektil di tembakan dari daerah Hamhung Korea Utara sekitar pukul enam sore. Proyektil terbang sekitar 110 km pada ketinggian 25 km dengan kecepatan maksimum Mach 4.0.

Media pemerintah KCNA Korea Utara melaporkan presiden Korea Utara mengamati uji tembak senjata berpemandu Taktis tipe baru yang dilakukan dengan sukses.

KCNA menilai senjata baru tersebut mampu meningkatkan unit artileri jarak jauh garis depan negara itu.

Melihat gerak-gerik Korea Utara tersebut presiden Korea Selatan, Moon Jae In Yang menerima laporan real-time dari kantor keamanan nasional langsung memerintahkan kementerian terkait untuk memeriksa pergerakan Korea Utara melalui juru bicaranya, Moon Park Kyung.

Korea Utara telah meningkatkan uji coba rudalnya tahun ini termasuk adalah Balistik antar benua pertamanya pada 24 Maret meskipun hal tersebut dianggap bertentangan dengan hukum internasional.

Alasan lain tes senjata yang dilakukan baru baru ini juga dimungkinkan untuk memproses latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan yang akan berlangsung pada bulan ini. Korea Utara telah lama mengutuk latihan bersama ini sebagai ancaman besar bagi keamanan dan menuduh Amerika meminta untuk melakukan kebijakan permusuhan kepada negara tersebut.

Tinggalkan Balasan