AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Jakarta, KabarBerita.id — Amerika Serikat memveto draf resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh organisasi tersebut.

Rancangan resolusi ini digagas oleh Aljazair yang saat ini menjadi anggota tidak tetap DK PBB. Pemungutan suara sendiri digelar pada Kamis (18/4) sore waktu New York, Amerika Serikat.

Dikutip AFP, draf resolusi itu “merekomendasikan kepada Majelis Umum agar Negara Palestina diterima menjadi anggota penuh PBB.”

Draf tersebut menerima 12 dukungan dari total 15 negara anggota DK PBB. Dua anggota abstain, dan satu anggota lainnya yakni Amerika Serikat menolak.

Sebuah resolusi DK PBB memerlukan setidaknya sembilan suara yang mendukung tanpa veto dari lima anggota tetapnya agar dapat diadopsi atau disahkan.

Kelima negara anggota tetap DK PBB itu yakni AS, Inggris, Perancis, Rusia dan China.

Sebelumnya, para diplomat di markas PBB telah memprediksi voting draf resolusi ini akan didukung oleh setidaknya 13negara anggota DK PBB. Namun, AS sudah diprediksi bakal menggunakan hak vetonya untuk membatalkan draf resolusi ini yang dapat merugikan sekutu dekatnya, Israel.

Sebab, keanggotaan penuh di PBB berarti mengakui negara Palestina secara efektif. Selama ini, AS kerap memveto atau abstain atas segala bentuk draf resolusi yang merugikan Israel.

Selain itu, Komite DK PBB untuk urusan permohonan keanggotaan Palestina juga dilaporkan beda suara terkait hal ini.

Menurut dokumen yang ditinjau Reuters pada Selasa (16/4), komite yang memeriksa persyaratan keanggotaan Palestina tak bisa mencapai konsensus.

Duta Besar Malta untuk PBB Vanessa Frazier sebelumnya mengatakan para anggota komite khusus tak bisa mencapai konsensus untuk memberikan keanggotaan penuh ke Palestina, demikian dikutip IRNA.

Malta merupakan salah satu anggota noon tetap DK PBB. Negara itu tengah menjadi ketua unit tersebut.

Untuk menjadi anggota penuh PBB, calon peserta harus mengantongi rekomendasi Dewan Keamanan dan keputusan Majelis Umum PBB.

Sementara itu, pemerintah Palestina pun mengecam keras veto AS ini lantaran menggagalkan upaya Ramallah selangkah lebih maju menjadi anggota penuh PBB.

Tinggalkan Balasan