Berita  

Warga Wamena Mengantre Dievakuasi

Wamena, KabarBerita.id — Perempuan dan anak-anak warga pendatang di Wamena, Jayawijaya, Papua, terus mengantre untuk dievakuasi meninggalkan wilayah tersebut. Sejauh ini, meski kerusuhan sudah mereda, warga setempat menuturkan bahwa kondisi masih mencekam sejak Senin (23/9) lalu.

“Masih terus bergolak ini di Wamena, semuanya masih berjaga-jaga,” kata Pardjono, seorang pegawai negeri yang tinggal di Wamena, Rabu (25/9).

Saat ini, Pardjono mengatakan, ia tengah mengungsi bersama sekitar 100 warga pendatang lainnya di Kompleks AURI di Wamena. Sementara pengungsi lainnya, menurut dia banyak yang tinggal di kodim dan polres setempat, serta gereja-gereja dan masjid-masjid.

Ia menuturkan, warga mulai mengungsi begitu terjadi pelemparan dan pembakaran oleh siswa-siswi SMK yang melakukan aksi unjuk rasa menolak rasialisme di Wamena pada Senin. “Jadi, kita semua langsung bawa mobil dan motor bersama keluarga pergi ke kodim, polres, ada juga yang ke Masjid Nurul Hidayat,” kata dia.

Menurut Pardjono, para pengungsi pergi hanya dengan pakaian di badan dan kendaraan masing-masing. Mereka tak sempat mengamankan harta benda saat kerusuhan meletus. Saat hendak kembali ke kediaman masing-masing malam harinya, kerusuhan kembali meledak, aksi penjarahan dan pembakaran juga kembali terjadi.

Ia menuturkan, kebetulan saat kerusuhan terjadi, istri dan anaknya sedang mengunjungi kerabat di Jawa. Sedangkan, anak-anak dan perempuan pendatang di Wamena sudah mulai dievakuasi ke luar daerah tersebut. Mereka pergi menaiki pesawat Hercules dan CN235 milik TNI AU sejak Selasa (24/9) pagi dan masih banyak lagi yang mengantri untuk dapat giliran berangkat.

Praktis, di Wamena saat ini kebanyakan hanya pria pendatang yang tinggal di pengungsian. Sebagian lainnya masih menjaga kediaman masing-masing. Warga asli Papua di Wamena juga masih terus berjaga-jaga dan lainnya juga mengungsi ke kabupaten tetangga.

Tinggalkan Balasan