Berita  

Warga Tepi Barat Makin Terdesak Pemukiman Ilegal Israel

Tepi Barat, KabarBerita.id — Warga Palestina Hossam Hamid dan keluarganya merasa terjepit, sebab rumah mereka di Kota Al-Beira di dekat Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, dijepit antara tembok beton yang dibuat oleh penguasa Yahudi dan satu permukiman Yahudi.

Keluarga Palestina itu tak bisa lagi menikmati minum kopi panas pada pagi hari di kebun rumah, yang dulu digadang-gadang sebagai keindahan alam, gara-gara tembok setinggi enam meter yang dibangun belum lama ini oleh penguasa Yahudi.

Rumah Hamid, yang berada di Kamp Pengungsi Jalazon, terletak di antara Permukiman Yahudi Bet El dan tembok baru sepanjang 700 meter yang mulai dibangun Israel pada November.

Penguasa Yahudi telah mempercepat pembangunan penghalang beton, terutama setelah keputuan AS pada Desember untuk mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel, tindakan yang bukan hanya telah mengakibatkan lonjakan bentrokan antara pemrotes Palestina dan tentara Israel, tapi juga membuat marah jutaan orang Muslim di seluruh dunia.

Israel menyatakan tembok itu bertujuan “melindungi pemukim Bet El dari kemungkinan serangan oleh orang Palestina”.”Itu adalah pelanggaran baru yang tidak adil dan tidak sah terhadap kami,” kata Hamid.

“Orang Israel lah yang menyerang kami, bukan sebaliknya.” Hamid mengatakan keluarganya telah memiliki rumah tersebut sejak 1978, bertahun-tahun sebelum berdirinya permukiman Israel.

Sejak Israel membangun permukiman, keluarga tersebut tak bisa lagi melakukan pekerjaan pembangunan di kebun mereka atau memperluas rumah mereka, yang menampung 22 orang.

“Kami sekarang terperangkap antara tembok dan permukiman,” kata Hamid.

Tinggalkan Balasan