Berita  

Terduga Pelaku: Audrey Selalu Hina Almarhum Mama Saya

Jakarta, KabarBerita.id — Tujuh siswi terduga pelaku penganiayaan Audrey yakni Cc, De, LL, EC, TR, BN, dan DA atas kasus penganiayaan terhadap siswi SMP itu di Kota Pontianak, Kalimantan Barat mengaku menyesal dan meminta maaf kepada korban, keluarga termasuk para netizen.

Salah satu terduga pelaku meminta maaf atas perlakuannya dan sangat menyesalkan perlakuan yang dilakukannya terhadap Audrey.

“Saya minta maaf atas yang terjadi, tapi kami tidak mengeroyok, masalah menusuk alat vital Audrey, tidak pernah saya menyolok alat vital Audrey. Tolong Netizen jangan menghakimi karena kami tidak melakukan hal seperti itu,” ungkap LL, sembari menangis di Polresta Pontianak, seperti dilansir , Rabu (10/4/2019).

Iapun mengakui jika ia berkelahi dengan Audrey namun sama sekali tidak pernah melakukan hal tidak senonoh seperti menyolok alat vital Audrey.

“Tidak ada niat sama sekali, malah kami tahu dari netizen. Sementara kami tidak pernah melakukan yang dituduhkan. Atas pemberitaan yang tidak benar di media sosial, kami dibilang psikopat dan penjahat kelamin,” ujar LL.

Iapun menjelaskan, lantaran kesal dengan Audrey karena secara pribadi Audrey telah melecehkan ia dan almarhum mamanya. Audrey, diakuinya selalu mengejek ia dan almarhum mamanya.

“Kalau untuk saya, masalah khusus suka ngomongin saya masih saya diamkan, tapi ini selalu menyebut nama almarhumah mama saya karena pernah berhutang meski telah dibayar,” ungkapnya sembari menangis.

Salah satu terduga pelaku bahkan mengaku jika ia menjadi korban bullying para netizen akibat dari pemberitaan di media sosial yang sama sekali tidak benar karena ia dan kedua belas rekannya hanya menonton dan yang berkelahi hanya satu orang saja.

“Kami saat di Taman Akcaya memang berdua belas, tapi saat di Informa kami cuma berempat, banyak yang hanya melihat dan tidak mengeroyok, hanya tiga yang berkelahi langsung dengan Audrey,” katanya.

Salah satu lainnya dari ketujuh terduga tersangka penganiayaan juga meminta maaf dan mengaku menyesal dan prihatin atas perlakuan mereka ke Audrey.

“Tapi harus diketahui saya juga menjadi korban karena saya bukan pelaku, karena saya dituduh pelaku padahal saya tidak ada di lokasi dan saya bingung saya dituduh menjadi provokator dan saya tidak ada ditempat tersebut dan saya diancam mau dibunuh dan ditusuk dan ditelpon terus sampai sekarang masih. Saya mohon untuk netizen berhenti menghakimi kami,” katanya sembari menangis.

Tinggalkan Balasan