Berita  

Pemerintah Mesir Disebut Sengaja Bunuh Mursi

Mesir, KabarBerita.id — Kematian mantan presiden Mesir Muhamad Mursi disebut tampak seperti pembunuhan sewenang-wenang yang dilakukan negara. Dia meninggal pada Juni lalu saat sedang menjalani persidangan.

Pelapor khusus PBB tentang pembunuhan di luar hukum Agnes Callamard dan kelompok kerja PBB tentang penahanan sewenang-wenang melaporkan selama ditahan di penjara oleh otoritas Mesir, Mursi diperlakukan tak manusiawi. Dia ditempatkan di sel isolasi 23 jam sehari.

Mursi tak diperkenankan bertemu tahanan lain. “Dia tak diizinkan mengakses buku, jurnal, bahan tulis, atau radio,” kata Callamard pada Jumat (8/11), dilaporkan laman Anadolu Agency.

Saat di penjara, kondisi kesehatan Mursi pun terus menurun. Dia diketahui menderita diabetes dan tekanan darah tinggi. Tapi Mursi tak diperkanankan berobat atau mengakses layanan kesehatan.

“Dia semakin kehilangan penglihatan di mata kirinya, koma diabetes berulang, dan pingsan berulang kali. Dari ini, dia menderita kerusakan gigi dan infeksi gusi yang signifikan,” ujar Callamard.

Selain itu, masih ada beberapa perlakuan tak layak lainnya terhadap Mursi. “Kematian Mursi setelah mengalami kondisi itu bisa berarti pembunuhan sewenang-wenang yang disetujui negara,” kata Callamard.

Mursi meninggal pada 17 Juni lalu saat sedang menjalani persidangan. Di ruang sidang, dia sempat pingsan. Beberapa saat kemudian, dia dinyatakan meninggal.

Terdapat enam dakwaan yang harus dihadapi Mursi dalam persidangan itu, antara lain pembunuhan dan mata-mata untuk Qatar, Hizbullah serta Hamas. Dia juga dituduh terlibat terorisme. Banyak pihak meyakini semua dakwaan itu bermotivasi politik.

Tinggalkan Balasan