Menjalani Risiko dan Tantangan Hidup dengan Satu Ginjal

Jakarta, KabarBerita.id — Erfin Dewi Sudanto (46), seorang calon anggota legislatif di Bondowoso, Jawa Timur, baru-baru ini memutuskan untuk menjual salah satu ginjalnya sebagai modal kampanye. Meskipun tindakan ini ilegal di Indonesia, pertanyaan muncul: Apa saja risiko hidup dengan satu ginjal?

 

Hidup dengan satu ginjal memang memungkinkan, tetapi tidak tanpa risiko. Individu tersebut mungkin menghadapi risiko tekanan darah tinggi, retensi cairan, dan proteinuria. Ini disebabkan oleh peran penting ginjal dalam menjaga keseimbangan cairan, protein, dan tekanan darah dalam tubuh.

 

Meskipun satu ginjal dapat berfungsi untuk menggantikan yang lain, tanpa cadangan, risiko tersebut tetap tinggi. Oleh karena itu, sangat penting bagi mereka yang hidup dengan satu ginjal untuk menjalani gaya hidup sehat, termasuk konsumsi makanan bergizi, olahraga rutin, dan pemantauan kesehatan secara teratur.

 

Menjaga asupan cairan, membatasi natrium, fosfor, dan protein dalam makanan juga krusial untuk mencegah kelelahan ginjal. Selain itu, perlu berhati-hati dalam berolahraga, menghindari kegiatan yang berpotensi menyebabkan cedera pada ginjal yang satu.

 

Meskipun keputusan Erfin kontroversial, artikel ini menyoroti pentingnya pemahaman akan risiko hidup dengan satu ginjal dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan secara optimal.

Tinggalkan Balasan