Berita  

KPK Sudah Tahu Asal Usul Suap Bowo Golkar untuk Serangan Fajar

Jakarta, KabarBerita.id — Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengungkapkan, uang sekitar Rp8 miliar tersusun rapih dalam amplop-amplop yang disita dari kantor PT Inersia, di Jalan Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. KPK menduga uang-uang itu diterima bertahap oleh anggota DPR RI, Bowo Sidik Pangarso sejak Agustus 2018.

Berdasarkan pengakuan Bowo ke penyidik, 84 kardus itu akan digunakannya untuk kepentingan dirinya kembali maju sebagai calon anggota legislatif daerah pemilihan Jawa Tengah II, di Pileg 2019.

“Sebagiannya (uang), sekitar satu setengah di antaranya itu diduga merupakan berasal dari penerimaan pertama sampai penerimaan keenam,” kata Febri kepada awak media di kantor KPK, Jakarta, Jumat, 29 Maret 2019.

Febri menjelaskan, dari jumlah uang yang ditemukan itu, sebagiannya atau sekitar Rp1,5 Miliar diduga dari PT Humpus Transportasi Kimia (HTK). Sebagian lagi dari pihak lain.

“Ada selisihnya Rp6,5 Miliar yang lain yang juga sudah kami identifikasi sumbernya. Tapi saat ini yang bisa kami sampaikan diduga dari pihak-pihak yang ada keterkaitan jabatan dengan tersangka yang merupakan anggota DPR RI ini,” ungkapnya

Karena itulah KPK memakai Pasal 12 B (UU Korupsi) atau tentang gratifikasi yang tak dilaporkan dalam waktu 30 hari kerja,” tambah Febri

Tinggalkan Balasan