Berita  

Ketua MPR Tanggapi Test Swab Indonesia yang Kalah dari Singapura

JAKARTA, KabarBerita.id – Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo meminta pemerintah untuk lebih menggencarkan test swab kepada masyarakat. Jadi bukan hanya sekadar rapid test yang hanya mendeteksi adanya antibodi di tubuh seseorang.

Pasalnya, berdasarkan worldometer, tingkat swab di Indonesia terbilang rendah, yakni hanya 75.157, dengan tingkat kasus postif mencapai 9.096 dan kasus meninggal hingga 765.

“India bisa melakukan test swab warganya hingga 665.819, Rusia bahkan hingga 3.019.234. Kita masih kalah dengan Singapura yang melakukan test swab terhadap 121.774 warga maupun Vietnam yang melakukan test terhadap 212.965 warga,” kata Bamsoet melalui keterangannya kepada Tajuk.co, Selasa (28/04/2020).

“Semakin besar test swab yang dilakukan akan semakin memudahkan kerja dokter dan tenaga kesehatan, sekaligus menunjukan keseriusan pemerintah dalam menangani Covid-19,” imbuh Bamsoet.

Kirim Ribuan APD Ke 79 Rumah Sakit

Bamsoet bersama bersama Relawan 4 Pilar, Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) dan PT Binabakti Niaga Perkasa mengirimkan ribuan berbagai bantuan alat kesehatan seperti APD, Thermo Gun, Masker Media N95 dan masker kain kepada 79 rumah sakit di berbagai wilayah Indonesia.

Pengiriman bantuan dilakukan sejak kemarin, Senin (27/4) ke 79 Rumah Sakit di seluruh Indonesia.

Mulai dari Aceh 3 RS, Bali 6 RS, Jakarta 20 RS, Jawa Barat 14, Jawa Tengah 9 RS, Kalimantan Barat 3 RS, Kalimantan Selatan 6 RS, Lampung 3 RS, NTB 3 RS, NTT 5 RS, Riau 1 RS, Sulawesi Selatan 3 RS hingga Sulawesi Utara 3 RS.

“Tak hanya dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia yang kekurangan APD maupun penunjang kesehatan. Pun demikian di rumah sakit di berbagai belahan negara dunia lainnya. Ratusan tenaga medis meninggal akibat Covid-19 di dunia dan puluhan ribu tenaga medis yang terinfeksi. Salah satu penyebabnya lantaran keterbatasan APD. Karena itu, ikhtiar kecil ini kita lakukan guna menyelamatkan para dokter dan tenaga kesehatan, yang sedang berjuang di garis terdepan melawan Covid-19,” ujar Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga mengingatkan kepada pasien yang berobat ke rumah sakit agar tak berbohong atau menutupi riwayat perjalanan maupun daftar kontak selama beberapa hari terakhir. Termasuk tak menutupi gejala yang dirasakan maupun berbagai hal lainnya yang ditanyakan dokter maupun tenaga kesehatan.

“Tak sedikit dari dokter dan tenaga kesehatan yang juga terinfeksi Covid-19 karena kecerobohan pasien yang tak jujur saat ditanya,” ujar dia.

“Penting untuk disadari semua orang, bahwa menghadapi pandemi Covid-19 membutuhkan kerjasama. Kejujuran pasien bukan hanya akan menyelamatkan dokter dan tenaga kesehatan, melainkan juga menyelamatkan manusia lainnya,” tegas Bamsoet.

Tinggalkan Balasan