Kenya Tahan Satu Pemimpin Sekte terkait Pembunuhan Massal Sekte Sesat

Jakarta, KabarBerita.id — Kenya menahan seorang pemimpin sekte, Ezekiel Odero, terkait kematian massal pengikutnya. Penahanan terjadi di tengah heboh temuan 98 jasad korban pemimpin sekte lainnya, Paul Mackenzie Nthenge.

“Dia sudah ditahan dan diproses untuk menghadapi dakwaan kriminal terkait pembunuhan massal para pengikutnya,” ujar Menteri Dalam Negeri Kenya, Kithure Kindiki, pada Kamis (27/4).

Komisioner bidang keagamaan Kenya, Rhoda Onyancha, mengatakan Odero ditahan di Kota Malindi terkait “dugaan sejumlah kematian di lokasinya.”

“Kami juga mengambil tindakan dan menutup pusat doa miliknya,” ucap Onyancha, sebagaimana dilansir AFP.

Meski demikian, Onyancha tak menjabarkan lebih lanjut tuduhan yang diarahkan pada Odero. Ia juga tak mengungkap soal kematian yang dimaksud.

Ia juga tidak membeberkan Odero berkaitan dengan Nthenge atau tidak.

Belakangan ini, Nthenge menjadi sorotan karena 98 pengikutnya ditemukan mati kelaparan di belantara Malindi, kawasan di mana Odero ditangkap.

Para pengikut itu diduga mati kelaparan karena berpuasa agar dapat “bertemu dengan Yesus.” Nthenge memang mendoktrin para pengikutnya bahwa kelaparan merupakan satu-satunya jalan menuju Tuhan.

Nthenge bukan satu-satunya pemimpin sekte sesat di Kenya. Dalam beberapa tahun belakangan, sekte-sekte sesat semacam ini menjamur di Kenya.

Berdasarkan data pemerintah, lebih dari 4.000 gereja berdiri di Kenya dengan jemaat sekitar 50 juta jiwa. Dari ribuan gereja itu, beberapa di antaranya dianggap sesat.

Presiden Kenya, William Ruto pun geram dan menyerukan pemberantasan gerakan-gerakan keagamaan yang “tak dapat diterima.”

Ruto menganggap para pemimpin sekte itu sebagai teroris. Menteri Dalam Negeri Kenya, Kithure Kindiki, pun melontarkan pernyataan serupa.

“Yang terjadi di Shakahola merupakan titik balik bagaimana Kenya menangani ancaman keamanan serius dari ekstremis keagamaan,” ucap Kindiki ketika mengunjungi lokasi temuan jasad.

Ia kemudian berkata, “Pemanfaatan Alkitab untuk membunuh orang, untuk memicu bunuh diri massal warga sipil yang tak bersalah itu tak bisa ditoleransi.”

Tinggalkan Balasan