Bupati Singgung Pemuda Pancasila Ketika Ungkap Asal-Usul Kerangkeng Manusia

Jakarta, KabarBerita.id — Bupati Langkat non aktif Terbit Rencana Per Angin-Angin menolak penyebutan kerangkeng manusia untuk ruang jeruji yang ditemukan oleh aparat di rumahnya.

Terbit juga menolak ketika ruang itu disamakan dengan sel penjara yang digunakan untuk mengurung masyarakat. Ia mengatakan bahwa ruangan tersebut semata mata bertujuan untuk lokasi pembinaan bagi para pecandu narkoba.

Ia juga menolak disebut telah mengeksploitasi orang yang dibinanya, ia mengatakan bahwa penghuni tempat pembinaan itu hanya diberikan keterampilan.

Terbit menambahkan ruangan tersebut sudah berdiri dan beroperasi jauh sebelum ia menjabat sebagai Bupati Langkat pada tahun 2019.

Ia tidak menyangkal ruangan tersebut memang tidak memiliki izin dari badan narkotika nasional ataupun kepolisian setempat.

Namun demikian, ia berdalih bahwa tempat tersebut memang tidak ditujukan sebagai tempat rehabilitasi. Melainkan tempat tersebut bertugas sebagai tempat pembinaan bagi masyarakat yang pernah menggunakan barang haram.

“Kalau izin bukan tempat Rehab itu pembinaan. Awalnya untuk pembinaan organisasi. Organisasi saya sendiri sebagai tokoh pemuda Pancasila supaya bisa menghilangkan pecandu narkoba,” katanya.

Disisi lain meski tidak pernah melaporkan keuangan kerangkeng tersebut secara resmi, akan tetapi terbit mengaku tempatnya tersebut telah diketahui oleh aparat.

Terbit juga mengklaim bahwa gerakan tersebut memang diminta secara suka rela oleh warga. Ia mengaku ruang kerangka miliknya telah membantu masyarakat untuk keluar dari Jerat lingkar narkoba.

Ihwal merupakan korban jiwa akibat kerangkeng tersebut dan Terbit telah menyerahkan sepenuhnya kepada aparat yang berwenang. Hanya saja, ia mengatakan tidak pernah ada penyiksaan selama mereka menjalani pembinaan di ruang Krangking miliknya tersebut.

Sebelumnya Komnas HAM telah melakukan penyelidikan terkait kerangka manusia di rumah terbit. Dalam penyelidikan tersebut Komnas HAM telah meminta keterangan dari berbagai sumber.

Diduga ada tiga orang yang tewas di kerangkeng tersebut. Pihak kepolisian juga akan mendalami terkait luka yang ada di tubuh korban termasuk alat yang digunakan untuk menyukainya.

Tinggalkan Balasan