Alasan Kasus Obesitas di Sulut Tertinggi di Indonesia

Jakarta, KabarBerita.id — Sulawesi Utara menjadi provinsi dengan kasus obesitas tertinggi di Indonesia. Mengapa bisa demikian?

Masalah obesitas masih terus menghantui Indonesia dari tahun ke tahun. Angka prevalensi obesitas terus tercatat mengalami kenaikan setiap periodenya.

Berdasarkan data Riskesdas 2018, Sulawesi Utara menempati posisi pertama dengan prevalensi 30,2 persen. Diikuti oleh DKI Jakarta pada posisi kedua dan Kalimantan Timur pada posisi ketiga.

Data Riskesdas ini didapatkan berdasarkan pengukuran indeks massa tubuh (BMI).

“Jadi, kalau ini yang kita ambil dari data Riskesdas ini cut off dari indikator obesitas dewasa dengan indeks massa tubuh lebih dari 27. Dari 27 saja, kita sudah melihat hampir seperlima penduduk usia 18 tahun ke atas di Indonesia ini dengan obesitas,” kata Kepala Seksi Penyakit Diabetes Melitus Kementerian Kesehatan RI Esti Widiastuti dalam konferensi pers daring, Selasa (11/7).

BMI sendiri didapat dari berat badan dalam kilogram yang dibandingkan dengan tinggi badan dalam meter yang dikuadratkan.

Lantas, kenapa angka prevalensi obesitas di Sulawesi Utara lebih tinggi dibandingkan DKI Jakarta?

Esti mengungkapkan, tingginya kasus obesitas di Sulawesi Utara bisa dikaitkan dengan adat dan kebiasaan masyarakat di sana.

Salah satunya adalah kebiasaan berpesta atau ritual tertentu yang berlaku di sejumlah daerah. Dalam pesta atau hajatan itu, biasanya makanan-makanan tradisional disediakan.

Sayangnya, makanan-makanan tradisional ini mengandung lebih banyak karbohidrat dan gula. Akibatnya, obesitas pun tak bisa dihindari.

“Mungkin kalau di daerah-daerah tertentu ada setiap kali pesta, makanan tradisionalnya saja mungkin juga lebih banyak mengandung karbohidrat dan juga gula. Itu membuat satu daerah mungkin lebih banyak menonjol prevalensinya dibandingkan daerah lain,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan