Tak Hanya Polusi, Udara Lembap Jakarta Juga Berbahaya untuk Kesehatan

Jakarta, KabarBerita.id — Bukan cuma polusi udara dan cuaca panas, tingkat kelembapan udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya juga tergolong tinggi.

Per Jumat (25/8) dini hingga siang hari saja, kelembapan udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya mencapai 80 persen.

Dokter spesialis penyakit dalam hematologi onkologi medis Zubairi Djoerban mengatakan, kelembapan udara yang tinggi bisa berbahaya untuk kesehatan.

“Kondisi seperti sekarang ini bisa membuat badan lebih sakit. Karena tubuh tidak bisa mengeluarkan keringat, otomatis suhu tubuh meningkat, kesehatan jadi memburuk,” kata Zubairi, Jumat (25/8).

Menurut Zubairi, saat cuaca panas, suhu tubuh juga akan meningkat. Berkeringat adalah cara paling ideal menurunkan suhu tubuh akibat cuaca panas.

Namun ketika cuaca panas disertai udara yang lembap, tubuh justru terjebak dan tak bisa mengeluarkan keringat. Efeknya, suhu tubuh terus meningkat tanpa bisa kembali ke suhu normal.

Ketika hal ini terjadi, ada sejumlah masalah kesehatan yang bisa muncul. Mulanya, Anda akan merasa pusing, mual, dan lemas. Saat suhu semakin tinggi, detak jantung bisa meningkat, badan sulit digerakan, hingga pingsan.

Hal sama juga diungkap oleh dokter spesialis jantung di Siloam Hospital Vito Damay. Menurutnya, saat cuaca panas dan lembap, tubuh bekerja ekstra untuk mendinginkan diri. Hal ini bisa memengaruhi kerja organ tubuh, terutama kardiovaskular.

“Pada suhu dan kelembapan yang tinggi, tubuh akan berusaha mengeluarkan keringat. Di titik ini jantung juga dipaksa bekerja lebih keras untuk memompa darah ke organ lain agar suhu tubuh tetap stabil,” kata dia.

Jika hal ini dibiarkan terus-menerus akan muncul beberapa masalah kesehatan seperti berikut.

1. Heat exhaustion
Kondisi ini biasanya dialami orang yang bekerja di luar ruangan. Gejala dari kondisi ini meliputi kelelahan, pusing, mual, sakit kepala, dan denyut nadi cepat.

2. Heatstroke
Heatstroke adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika tubuh gagal mendinginkan diri. Gejalanya meliputi suhu tubuh yang sangat tinggi, bisa mencapai 40 derajat Celcius atau lebih, kulit kering tanpa keringat, pusing hingga mengigau atau meracau.

3. Stres jantung
Suhu yang tinggi meningkatkan beban kerja di jantung. Untuk melepaskan panas ekstra, tubuh mengalihkan lebih banyak darah ke permukaan kulit. Berarti jantung harus memompa lebih banyak darah dan meningkatkan beban kerjanya.

4. Tekanan darah turun
Panas dan kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah. Meskipun hal ini dapat membantu mendinginkan tubuh dengan cara mengalirkan darah lebih dekat dengan permukaan kulit, tapi hal ini juga dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

Tinggalkan Balasan