Penyebaran Varian Omicron EG.5 dan Dampak Gempa di Sukabumi

Ilustrasi vaksin Covid-19

Jakarta, KabarBerita.id — Kemarin, berita tentang penyebaran varian Omicron EG.5 dan gempa bumi di Sukabumi mendominasi perhatian. Meski jumlah kasus COVID-19 meningkat, peningkatan ini tidak diikuti oleh lonjakan angka kematian atau rawat inap.

Dalam laporan Kementerian Kesehatan, terungkap bahwa 21 provinsi di Indonesia mengalami peningkatan kasus COVID-19. Meskipun belum terjadi peningkatan signifikan dalam rawat inap dan kematian, kementerian menekankan perlunya upaya pencegahan penularan.

Anggota DPR, Arzeti Bilbina, meminta pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran virus saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Dia menyoroti pentingnya informasi terkait imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) untuk anak-anak.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa varian Omicron EG.5, yang mendominasi kasus di Indonesia, umumnya dibawa oleh pelaku perjalanan dari luar negeri. Beberapa negara, seperti Thailand, India, Iran, Afganistan, dan Maroko, mencatat jumlah kasus baru tertinggi.

Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan melaporkan penemuan 64 kasus baru COVID-19 sejak 12 Desember 2023. Meski terjadi peningkatan kasus, belum ada lonjakan kematian akibat penyakit tersebut.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa gempa magnitudo 4,6 di Sukabumi merusak 68 rumah. Pusat gempa terletak di darat dengan kedalaman 5 kilometer, menunjukkan dampak signifikan pada wilayah tersebut.

Tinggalkan Balasan