Penyakit Pes Ditemukan Lagi di China, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Jakarta, KabarBerita.id — Dua kasus penyakit pes kembali ditemukan di wilayah Mongolia bagian dalam, China. Sebelumnya di awal Agustus lalu, Pusat Nasional untuk Penyakit Zoonosis Mongolia juga telah melaporkan satu kasus baru penyakit pes.

Dalam pernyataan tersebut disebutkan, semua kontak dekat dua pasien tersebut saat ini telah dikarantina dan terpantau tidak menunjukkan gejala abnormal.

Melansir Reuters, dalam beberapa tahun terakhir wabah pes sebagian besar ditemukan di Mongolia dan wilayah barat laut Ningxia.

Lantas, apa itu penyakit pes yang ditemukan lagi di China? Berikut ini penjelasannya beserta penyebab dan gejalanya.

Apa itu penyakit pes?
Melansir laman Kemenkes, pes (plague) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang dibawa oleh kutu yang tinggal di tikus. Orang dapat terinfeksi penyakit pes melalui gigitan kutu tikus atau gigitan tikus yang sudah terinfeksi.

Adapun penyakit pes terbagi menjadi 3 jenis berdasarkan bagian tubuh yang terinfeksi, yakni pes bubonik, pes seticemik, dan pes pneumonik.

Dalam kasus pes yang ditemukan di China, dua pasien dilaporkan mengalami pes bubonik. Pes bubonik ini memang jenis yang paling umum dijumpai. Pada pes bubonik bakteri berjalan melalui sistem limfatik dan berakhir pada kelenjar getah bening.

Selain bubonik, jenis pes lainnya yaitu pes seticemik dimana bakteri sudah memasuki sistem peredaran darah, serta pes pneumonik yang paling berbahaya karena bakteri sudah menyerang paru-paru.

Gejala penyakit pes
Tanda dan gejala penderita pes bubonik di antaranya demam disertai menggigil, badan, terasa lemas, kejang, nyeri otot dan sakit kepala. Menurut WHO, pes bubonik seperti yang ditemukan di China bisa berakibat fatal jika tidak ditangani tepat waktu.

Melansir Everyday Health, untuk mendiagnosis penyakit pes, dokter akan mengirimkan sampel darah atau kelenjar getah bening ke laboratorium untuk diuji. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), hasil awal mungkin tersedia dalam dua jam, dan konfirmasi resmi memerlukan waktu 24 hingga 48 jam.

Usai terdiagnosis, pasien penyakit pes seperti yang dilaporkan di China harus menjalani rawat inap, dan jika pasien terkena wabah pneumonia, maka akan diisolasi di kamar pribadi untuk mencegah penularan dari manusia ke manusia.

Tinggalkan Balasan