Berita  

Dikalahkan Barca, Di Francesco Minta Roma Bermain Lebih Baik Lagi

BARCELONA, Kabarberita.id – Roma kalah 1-4 dari Barcelona di leg pertama perempatfinal Liga Champions. Pelatih Roma Eusebio Di Francesco menilai lawannya tak kenal ampun. Roma bertandang ke Camp Nou, Kamis (5/3/2018) dini hari WIB untuk menghadapi Barca. Roma memang menjadi underdog di laga itu.

Roma sejatinya sempat tampil solid di awal-awal laga. Sampai akhirnya mereka kebobolan di menit ke-38 lewat gol bunuh diri Danielle De Rossi.

Di babak kedua, gawang Roma akhirnya jadi bulan-bulanan Barca. Gol bunuh diri dari Kostas Manolas dan tambahan gol dari Gerard Pique serta Luis Suarez memastikan kemenangan Barca 4-1. Roma cuma bisa memperkecil kedudukan lewat Edin Dzeko.

BBC mencatat, Barca memang tampil dominan atas Roma. Lionel Messi dkk. melepaskan 19 shots dengan 9 yang on target, berbanding 12 shots dilakukan Roma dan cuma tiga yang mengarah ke gawang.

“Barcelona merupakan tim yang kuat, mereka tidak membutuhkan bantuan. Malam ini, mereka mendapatkan bantuan dari kami dan dari wasit. Kami bermain bagus, tapi dihukum beberapa kesalahan dan kami tak bisa menyalahkan orang lain. Saya tak bisa mengeluh mengenai karakter dan sikap karena kami mendapati diri kamo tertinggal 0-3 dan tak menyadari bagaimana itu terjadi,” kata Di Francesco di Mediaset.

“Saya meminta pemain untuk mempertahankan keseimbangan, karena bermain selama lebih dari 180 menit kami harus menjaga laga realtif seimbang. Meski kami mempunyai pengalaman, kami mesti lebih baik lagi dalam hal itu,” dia menambahkan.

Selanjutnya, Roma akan gantian menjamu Barca di Olimpico, Rabu (11/4) mendatang. Di Francesco meminta timnya bisa lebih jeli memaksimalkan peluang.

“Saya pikir hasilnya tidak adil karena kami bermain melawan tim seperti ini. Kami mencetak gol bunuh diri yang luar biasa lewat Daniele De Rossi dan membuat kesalahan di daerah kami sendiri. Kami bisa menghadapinya tetapi terlalu lambat dalam membuat peluang dan membaca situasi tertentu,” ia melanjutkan.

“Pada akhirnya, kami perlu mencetak gol ketika kami memiliki kesempatan untuk melakukannya, seperti melalui [Diego] Perotti pada awal babak kedua atau ketika kami memenangkan bola dari kiper. Kami harus lebih klinis karena Barcelona tidak kenal ampun,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan