Ancaman Ekstrem Penyebab Inggris Batal Gunakan Ban Kapten Pelangi LGBT

Jakarta, KabarBerita.id — Direktur Media Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) Steffen Simon mengungkapkan alasan di balik keputusan timnas Inggris batal memakai ban kapten pelangi sebagai kampanye ramah LBGT+ di Piala Dunia 2022.

Dilansir Independent, tujuh negara termasuk Inggris sudah bertekad bulat untuk memakai ban kapten ‘One Love’ sebagai bentuk dukungan. Namun ‘ancaman ekstrem’ yang datang dari pihak penyelenggara membuat rencana itu urung dilakukan.

Setidaknya ada tujuh negara yang akan memakai ban kapten pelangi: Inggris, Wales, Belgia, Belanda, Swiss, Jerman, dan Denmark. Namun negara-negara ini ditekan FIFA yang mengancam dengan akan memberikan kartu kuning untuk siapapun pemain yang menggunakan ban kapten pelangi.

Inggris semula jadi tim pertama yang akan bertanding dengan Harry Kane memakai ban kapten pelangi saat bersua Iran pada Senin (21/11). Namun beragam ancaman sanksi yang mengancam membuat Kane urung bermain dengan ban kapten pelangi melingkar di lengannya.

“Direktur turnamen mendatangi tim Inggris dan berbicara tentang berbagai pelanggaran dan mengancam sanksi olahraga besar-besaran tanpa merinci apa yang akan terjadi,” ucap Simon.

Simon tidak merinci direktur turnamen yang dimaksud apakah mengacu pada penyelenggara lokal atau FIFA. Ia kemudian hanya melanjutkan enam tim lainnya menunjukkan aksi solidaritas dengan tidak memakai ban kapten pelangi.

“Kami kehilangan ban kapten dan itu sangat menyakitkan tapi kami adalah orang yang sama seperti sebelumnya dengan nilai yang sama. Kami bukan penipu yang mengklaim memiliki nilai dan kemudian mengkhianati mereka,” katanya.

“Kami berada dalam situasi ekstrem, dalam ancaman yang ekstrem dan kami pikir kami harus mengambil keputusan itu meski tak ingin melakukannya.”

Tinggalkan Balasan