Peringatan Meningkatnya Kasus Demam Berdarah di Malinau: Perlunya Tanggap dan Pencegahan Tepat

Malinau, KabarBerita.id — Tren kasus demam berdarah dengue (DBD) di Malinau Kalimantan Utara pada triwulan pertama tahun 2024 menunjukkan peningkatan yang signifikan.

 

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Malinau, peningkatan kasus DBD selama dua tahun terakhir cenderung terjadi pada awal tahun.

 

Data yang diperoleh dari RSUD Malinau periode Januari hingga Maret 2024 menunjukkan adanya peningkatan pasien rawat inap DBD menjadi 49 pasien, yang menyebabkan satu kematian pada bulan Maret 2024. Perlu dicatat bahwa kasus DBD bukan hanya terjadi di Malinau, namun juga terjadi di berbagai wilayah secara nasional.

 

Meskipun jumlahnya terbilang lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun gejala kasus DBD ini tetap perlu diwaspadai karena memiliki tingkat fatalitas yang tinggi terutama pada anak-anak.

 

Menanggapi tren tersebut, Bupati Malinau, Wempi W Mawa menggelar rapat koordinasi lintas sektoral guna mengambil langkah-langkah untuk meminimalisir penyebaran penyakit ini.

 

Perwakilan dari Dinkes Malinau, dr. Sari Novita Diana, dalam rapat tersebut menjelaskan bahwa berdasarkan data dari tiga tahun terakhir, pasien demam berdarah umumnya adalah anak usia 5-14 tahun.

 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan masyarakat untuk mengenali gejala awal DBD dan mengambil langkah-langkah untuk memutus mata rantai penyebarannya, terutama melalui pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti, yang merupakan pembawa virus DBD.

 

“Data kami menunjukkan tingginya insiden kasus DBD selama tiga bulan terakhir tahun 2024 terutama di Kecamatan Malinau Selatan, Malinau Barat, Malinau Utara, Malinau Kota dan Malinau Selatan Hulu,” ujar dr. Sari Novita Diana.

 

Masyarakat diminta untuk aktif dalam melakukan upaya pencegahan, seperti membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, menguras tempat penampungan air secara berkala, membersihkan lingkungan sekitar, dan menggunakan repelan jika diperlukan.

 

Warga juga diimbau untuk memperhatikan jam-jam aktif nyamuk Aedes, yang berbeda dengan jenis nyamuk lainnya. Nyamuk Aedes cenderung aktif pada pagi hari antara pukul 08:00 hingga 10:00 dan sore hari antara pukul 15:00 hingga 17:00.

 

Pemerintah Kabupaten Malinau juga akan mengadakan sosialisasi massal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mencegah kasus DBD. Selain itu, pemerintah kecamatan dan desa diharapkan untuk aktif dalam program gotong royong setiap akhir pekan dan melalui program RT bersih di tingkat masyarakat.

Tinggalkan Balasan