Berita  

Pemimpin ISIS Tewas Bunuh Diri Setelah Terjepit

Jakarta, KabarBerita.id — Nama Abu Bakar al-Baghdadi kembali naik ke permukaan setelah Amerika Serikat (AS) menyatakan sosok pemimpin ISIS itu tewas dalam ledakan bom bunuh diri, Ahad (27/10). Dia menjabat posisi tinggi itu sejak enam tahun lalu.

Selama pelarian sebagai buron, al-Baghdadi dilaporkan menderita luka serius dalam serangan udara selama bertahun-tahun. Bahkan sebelum terjadi serangan yang dilakukan AS, dia sempat dirumorkan telah terbunuh, hanya saja itu dapat ditampik dengan penampilannya dalam bentuk video dan audio.

Pada Maret tahun ini, ISIS menyerahkan kubu teritorial terakhirnya di kota Baghouz, sebuah serangan material yang mendalam dan simbolis. Serangan ini merampas kemampuan kelompoknya untuk mengklaim legitimasi sebagai kekhalifahan Islam.

Kekalahan tersebut mendorong penampilan publik pertama al-Baghdadi dalam lima tahun. Dalam sebuah video, dia mencoba memperkuat kepemimpinannya dalam menghadapi perbedaan pendapat dalam jajarannya dan untuk menunjukkan kelompok itu masih ada, meski tanpa wilayah.

Al-Baghdadi sebenarnya bukan hanya pemimpin operasional, dia menjadi simbol dari kepercayaan ISIS. Dia mengaku berasal dari suku yang sama dengan Nabi Muhammad, mengklaim sebagai keturunan cucu Nabi sehingga bisa menjadi alasan yang sah dalam memegang kepemimpinan umat Islam.

Trump mengatakan, al-Baghdadi meninggal dalam serangan pasukan khusus AS di tempat persembunyiannya di Suriah di provinsi Idlib di Suriah barat laut pada Sabtu malam (26/10). Dia melarikan diri ke terowongan buntu dan meledakkan rompi sebagai serangan bunuh diri yang juga mengorbakan tiga anaknya.

Tes DNA yang dilakukan di lapangan telah menunjukan hasil positif. Video yang diposting menunjukkan sebuah bangunan menjadi puing-puing, mayat-mayat berserakan di daerah itu, dan ceruk yang dalam di tanah.

Sebelum serangan itu terjadi, al-Baghdadi bersembunyi di Suriah timur di sepanjang perbatasan dengan Irak. Dia dikatakan telah menggunakan langkah-langkah luas untuk menghindari pengawasan, tidak pernah menggunakan ponsel, sering berganti rumah, dan menghindari bepergian dengan konvoi yang mungkin menarik perhatian.

Tinggalkan Balasan