Berita  

Menteri yang Koar-koar Industri 4.0 Malah Sebut Indonesia Belum Siap

Jakarta, KabarBerita.id — Kementerian Perindustrian mengakui industri di Indonesia belum terlalu siap untuk menjalankan industri 4.0. Hal itu berdasarkan indeks kesiapan industri 4.0 bertajuk Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI) 2019 yang dirilis Kemenperin pada hari ini, Senin (14/4).

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan skor INDI adalah acuan untuk mengukur kesiapan perusahaan untuk bertransformasi ke era industri 4.0.

Sebagai informasi, Industri 4.0 merupakan proses industri yang memanfaatkan teknologi jaringan internet, seperti Internet of Things, kecerdasan buatan, dan otomatisasi.

Dari penilaian yang dilakukan oleh 326 perusahaan, Airlangga menyebut skor INDI Indonesia ada di angka 2,4 dari rentang 0 sampai 4. Sesuai acuan tersebut, kesiapan industri Indonesia untuk bergerak ke arah industri 4.0 masih dalam tahap sedang. Dengan kata lain, industri di Indonesia tidak bisa dikatakan belum siap karena tidak memiliki skor 0, namun juga tidak bisa disebut matang karena tidak berada di angka 3.

“Kami sebenarnya harapkan skor ini 4, tapi rata-ratanya baru 2,4,” jelas Airlangga, Senin (15/4).

Lebih lanjut, ia menuturkan skor INDI ini disusun bersama lembaga konsultan McKinsey and Company dan melibatkan 326 perusahaan yang bergerak di delapan sektor. Hal itu mencakup konstruksi dan persediaan (EPC), makanan dan minuman, kimia, aneka, elektronika, otomotif, dan logam.

Dari seluruh sektor tersebut, perusahaan EPC memiliki skor paling tinggi yakni 2,74 dan industri logam dinilai memiliki kesiapan yang paling rendah yakni 1,57.

“Penilaian ini dilakukan secara mandiri (self assessment) dan menimbang lima indikator yakni manajemen dan organisasi, manusia dan budaya, produk dan layanan, teknologi, dan operasional pabrik. Perusahaan-perusahaan ini memang bergerak di sektor percontohan (light house) ketika kami me-launching making Indonesia 4.0 setahun lalu,” tutur Airlangga.

Tinggalkan Balasan