Menlu RI: Islamofobia Meningkat secara Global

Jakarta, KabarBerita.id — Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menyebut fenomena Islamofobia yang kian meningkat secara global jika tak diatasi dengan baik akan menimbulkan benturan peradaban.
Komentar Retno terungkap di acara ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC) di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Pusat, Senin (7/8).

“Jika tidak dikelola dengan baik, keberagaman hanya akan melahirkan kecurigaan dan kebencian. Dengan tren Islamofobia yang berkembang secara global, kita mungkin sedang menuju benturan peradaban,” ucap Retno.

Dia juga mengatakan saat ini, persaingan geopolitik semakin runcing dan defisit kepercayaan menghalangi negara-negara untuk bekerja sama.

Persaingan geopolitik saat ini di antaranya perselisihan China dan Amerika Serikat, perang Rusia di Ukraina, hingga konflik di semenanjung Korea.

“Inilah mengapa kebijakan luar negeri kita bekerja keras untuk menumbuhkan kebiasaan berdialog,” ujar Retno.

Indonesia, lanjut dia, memasukkan dialog antaragama sebagai alat permanen diplomasi perdamaian untuk menjembatani pemahaman yang lebih baik soal Islam.

Beberapa upaya yang dilakukan RI yakni dialog antaragama dengan 34 negara di seluruh dunia mencakup India, Ethiopia, dan Tahta Suci.

“Kami juga berusaha menunjukkan kepada dunia bagaimana keragaman dapat digunakan untuk memperkuat kohesi sosial,” kata Retno.

Dalam kesempatan itu, Retno juga meminta negara Muslim lain tegas dalam melawan radikalisme.

Belakangan muncul serangkaian insiden pembakaran Al Quran di Swedia dan Denmark. Komunitas internasional, termasuk negara mayoritas Muslim mengecam aksi tersebut. Mereka meminta kedua negara Nordik mengambil sikap tegas terhadap pelaku agar kejadian serupa tak terulang.

Tinggalkan Balasan