Berawal dari Dekrit Pangeran MbS, Ini Sejarah Saudi Ramaikan Valentine

Jakarta, KabarBerita.id — Negara Arab Saudi termasuk negara yang pernah melarang keras warganya meramaikan hari Valentine. Akan tetapi suasana Valentine kali ini ikut Semarak di Saudi.

Sejarah saudi ikut meramaikan hari Valentine tidak lepas dari Dekret putra mahkota Muhammed bin Salman.

Baru-baru ini hari Valentine ramai di Saudi salah satunya dengan Etalase pakaian dalam atau Lingerie merah di Etalase toko. Barang berwarna merah ini menjadi yang paling dicari ketika hari Valentine.

Fenomena ini cukup unik mengingat Arab Saudi dikenal tetap melarang perayaan hari Valentine.

Dikutip al Arabiya, Arab Saudi sempat melarang penjualan mawar merah dan boneka Beruwang untuk hari Valentine. Perayaan ini juga pernah dianggap ilegal karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Rania Hasam Seorang warga Riyadh mengatakan, bahwa mereka tidak pernah terbiasa melihat perempuan menggunakan pakaian merah menjelang hari Valentine meskipun orang tidak sengaja menggunakan baju merah polisi agama sering menangkap mereka.

Akan tetapi keadaan berubah setelah pemerintah melalui MbS mengeluarkan Dekret yang membatasi komite promosi kebajikan dan pencegahan kejahatan pada tahun 2016. Komite ini dikenal sebagai polisi agama.

Dalam Dekret ini pemerintah melarang polisi syariat untuk mengejar dan menangkap warga di sau di yang ikut meramaikan hari Valentine.

Setelah Dekret ini dikeluarkan masyarakat Saudi mulai ikut meramaikan hari Valentine.

Media lokal sedih mulai memberikan panduan jamuan malam untuk hari Valentine. Toko Bunga juga mendapatkan banyak pesanan karangan bunga untuk merayakan hari tersebut.

Saat ini perayaan hari Valentine di Arab Saudi semakin terbuka meskipun toko toko tidak menyebutkan kata Valentine ketika periode ini mereka memajang pakaian merah dan memberikan potongan harga.

Tinggalkan Balasan