Berita  

Airlangga Diminta Jadi Menteri untuk Atasi Defisit Perdagangan

Jakarta, KabarBerita.id — Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan pengusaha Erick Thohir mengaku diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membantu pemerintah mengatasi persoalan di bidang perekonomian.

Saat diwawancara wartawan, Airlangga memberi sinyal bahwa Presiden Jokowi akan memberikan kursi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian kepada dirinya di pemerintahan kabinet baru.

Sinyal itu berasal dari hasil diskusi Jokowi dengan Airlangga yang menitikberatkan pada pembenahan defisit neraca perdagangan dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Keduanya berdiskusi ketika Airlangga memenuhi panggilan Jokowi ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10).

“Tantangannya terkait dengan defisit neraca perdagangan, kemudian pengembangan kawasan-kawasan ekonomi yang tentunya diharapkan kawasan ini bisa mengisi beberapa industri unggulan,” ungkap Airlangga kepada awak media usai bertemu dengan Kepala Negara.

Airlangga melanjutkan, untuk pembenahan defisit neraca perdagangan, Jokowi ingin agar Airlangga nantinya bisa membantunya mencari produk-produk yang bisa mengurangi defisit. Misalnya, menemukan produk yang bisa digunakan sebagai subtitusi impor migas.

“Maka yang perlu dilakukan adalah efisiensi dan peningkatan produksi migas. Kemudian terkait dengan implementasi biofuel termasuk B100,” ujarnya.

Cara lain dengan mengembangkan kawasan-kawasan yang bisa menunjang industri berorientasi ekspor. Misalnya, mengembangkan industri tekstil hingga kimia.

Salah satunya, sambung mantan menteri perindustrian itu, bagaimana mengembangkan kawasan Morowali agar bisa mengelola investasi yang masuk. Kemudian, agar kawasan ini bisa menghasilkan ekspor dengan nilai mencapai US$5 miliar.

Kendati begitu, Airlangga masih enggan memberi kepastian terkait posisi menteri yang ditawarkan orang nomor satu di Indonesia kepadanya. “Ya itu tantangan di sektor perekonomian. Nanti tunggu diumumkan hari Rabu besok,” katanya.

Tinggalkan Balasan