Jurnalis Jerman Dilaporkan ke Polisi Usai Tuduh Rudiger Sebagai Anggota ISIS

Jakarta, KabarBerita.id — Jurnalis Jerman, Julian Reichelt dilaporkan ke Polisi usai menuduh bek tengah Real Madrid dan timnas Jerman, Antonio Rudiger terkait dengan ISIS.

Kasus tersebut bermula dari Rudiger yang mengunggah foto di media sosial Instagram mengenakan jubah putih sedang duduk di atas sajadah sambil mengarahkan jari telunjuk kanannya ke atas.

 

Sikap dan foto tersebut diambil dalam rangka ucapan ‘Selamat Ramadhan’ dari Rudiger.

 

“Ramadhan Mubarak untuk seluruh umat islam di seluruh dunia. Semoga Yang Maha Kuasa menerima puasa dan doa kita #SelaluPercaya,” tulis Antonio Rudiger dalam keterangan foto.

 

Dikutip dari Daily Mail, melihat unggahan Rudiger itu Julian Reichelt merespons dengan membuat unggahan di Twitter. Menurut Reuchelt, sikap Rudiger itu mirip dengan ISIS.

 

“Bagi semua orang yang tidak ingin mengakui sapaan Islamis Antonio Rudiger sebagai sapaan Islamis: Kantor Federal untuk Perlindungan Konstitusi menyebutkan isyarat ini sebagai ‘jari ISIS’ dan melihat jari telunjuk sebagai tanda yang jelas dari Islamisme,” tulis Reichelt.

 

Dari tuduhan tersebut, Rudiger dan Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) bereaksi pada Senin (25/3). Rudiger mengajukan tuntutan pidana ke Kantor Kejaksaan Berlin dengan alasan penghinaan, pencemaran nama baik, dan penghasutan.

 

DFB juga telah melaporkan tulisan Reichelt sebagai perkataan kebencian ke Kantor Pusat Pemberantasan Kejahatan Internet (ZIT) di Frankfurt atau Kantor Kejaksaan Utama.

 

Sementara itu media Jerman BILD menerima surat dari pengacara Rudiger. Surat yang ditujukan kepada Pemimpin Redaksi BILD, Marion Horn, tersebut merupakan bentuk peringatan terhadap pernyataan yang menghasut akan merugikan klien.

 

Menanggapi sikap Rudiger, Reichelt kembali mengeluarkan tanggapan di Twitter pada Selasa (26/3) dini hari WIB.

 

“Isyarat ini telah sepenuhnya dikooptasi selama dua dekade terakhir. Tidak diragukan lagi, hal ini telah menjadi sapaan bagi ISIS dan para pembunuh Islam di seluruh dunia, terhadap orang-orang yang juga melakukan pembunuhan di Berlin dan membawa bencana serta penderitaan yang tak terukur bagi dunia,” tulis Reichelt.

 

View this post on Instagram

A post shared by Antonio RĂ¼diger (@toniruediger)

 

“Siapa pun yang berpose seperti ini di depan umum secara sadar menunjukkan sapaan fanatik dan bukan sikap spiritual yang polos. Ini adalah normalisasi dari sebuah ideologi buruk yang telah mengambil alih terlalu banyak ruang di negara ini. Terutama karena ini tentang pemain nasional yang populer, Anda tidak boleh membiarkan diri Anda terintimidasi. Penting untuk memperhatikan bahwa ideologi politik ini bertentangan dengan segala nilai-nilai kita,” ucap Reichelt menambahkan.

 

Pada akhir perkataannya Reichelt masih bersikeras dengan pendapatnya dan tidak membiarkan siapa pun untuk menghentikan dia mengatakan hal tersebut.

 

“Jari telunjuk Islamisme, yang digunakan para teroris di seluruh dunia untuk merayakan pembunuhan mereka, bukan milik Jerman. Saya tidak akan pernah membiarkan siapa pun menghentikan saya mengatakan hal itu,” tulis Reichelt.

Tinggalkan Balasan