China, KabarBerita.id — Gaji pelatih-pelatih di Liga China ternyata lebih besar dibandingkan para pelatih di liga-liga top Eropa. Di Liga China ada nama-nama seperti, Fabio Cannavaro di Guangzhou Evergrande, Manuel Pellegrini di Hebei China Fortume, dan Fabio Capello di Jiangsu Suning.
Mengapa mereka rela meninggalkan Eropa demi berkompetisi di liga yang kurang kompetitif? uang adalah jawabannya.
Menurut Bookie Insiders, Guangzhou rela mengucurkan dana sebesar 12 juta euro per tahun untuk mengontrak Cannavaro sejak November 2017. Nominal tersebut tercatat sebagai bayaran tertinggi di Liga China. Di bawah Cannavaro, Pellegrini dan Capello mengekor dengan pemasukan masing-masing 10 juta euro setiap musim.
Membandingkan dengan bayaran yang diterima pelatih-pelatih top Eropa, tiga nama tersebut tergolong unggul. Bayaran Cannavaro melampaui uang yang diterima Zinedine Zidane dari Real Madrid (5,1 juta euro), Antonio Conte dari Chelsea (7,8 juta euro), dan Juergen Klopp dari Liverpool (7,8 juta euro). Cannavaro hanya kalah dari Marcelo Lippi di Tim Nasional China (20,2 juta euro), Pep Guardiola di Manchester City (17,1 juta euro), dan Jose Mourinho di Manchester United (16,8 juta euro).
Padahal, prestasi Cannavaro sebagai pelatih sebenarnya tidak terlalu mentereng. Dia baru meniti karier kepelatihan sejak 2013 dan tidak pernah mendapatkan kesempatan menangani tim besar Eropa.
Prestasi sosok berusia 44 tahun itu juga minim, cuma pernah membawa Tianjin Quanjian menjuarai China League One yang notabene kompetisi level kedua dan Guangzhou sebagai kampiun Piala Super China.
Atau, lihatlah Gregorio Manzano. Rekam jejaknya tidak begitu bagus, cuma pernah menjuarai Copa del Rey dengan Real Mallorca. Dia kemudian kehilangan pekerjaan tersebut karena tim terdegradasi dari La Liga pada akhir musim 2012/13. Namun, Guizhou Hengfeng berani memberikan bayaran 8 juta euro per tahun untuk mengontraknya.
