Wanita Inggris Jalani Operasi Pemotongan Lidah Usai Alami Sariawan Biasa

Jakarta, KabarBerita.id — Luka dan bintik putih di mulut belum tentu merupakan sariawan. Seorang wanita yang berasal dari Inggris salah mengira karena kanker mulut yang dianggap sariawan.
Kanker mulut ini membuatnya harus menjalani operasi pemotongan lidah.

Charlotte Webster-Salter, mengatakan dirinya pertama kali melihat borok semacam sariawan di lidahnya pada tahun 2018 silam. Kala itu dirinya memiliki kesibukan sebagai pramugari. Ia kemudian menyalahkan jadwal penerbangannya yang padat membuatnya sering sariawan.

Webster-Salter diketahui memiliki gaya hidup yang sehat karena tidak merokok dan aktif olahraga. Dirinya mengatakan bahwa awalnya ia tidak khawatir terhadap sariawannya yang tak kunjung sembuh tersebut. Namun pada akhirnya ia memutuskan untuk memeriksakan kondisinya yang sudah dianggap sangat mengganggu.

“Awalnya saya tidak mengkhawatirkan sariawan ini karena saya sangat sibuk. Saya sering jet-lag dan terbang sepanjang waktu dengan pekerjaan saya. Saya juga sering maag, jadi saya mengabaikannya,” ucapnya seperti yang dikutip dari New York Post.

Webster-Salter menggambarkan sariawan yang dimilikinya sebagai “bercak yang lebih besar” di mulutnya dan mencatat bahwa sariawannya mulai memutih dengan warna merah di sekitarnya.

Wanita yang sekarang berlatih menjadi bidan tersebut mengatakan, bahwa dia diinformasikan bahwa sariawannya itu mungkin berasal dari terlalu sering menggertakkan gigi. Kemudian, ia disarankan untuk merapikan giginya dan mencabut gigi bungsunya.

Namun usai melakukan semua yang disarankan dokter, sariawannya tetap tidak juga kunjung sembuh. Ketika kondisi sariawan terus memburuk, Webster-Salter kembali mengunjungi dokter dan memutuskan untuk melakukan biopsi pada area tersebut.

Rupanya, hasil dari biopsi menunjukkan bahwa Webster-Salter mengidap kanker mulut. Wanita itu terkejut saat mendengar hasilnya karena ia menduga dirinya yang sehat akan terjauh dari penyakit terutama kanker.

Mengutip Insider, kanker mulut biasanya memengaruhi perokok dan peminum, terutama paling sering pria di atas usia 55. Webster-Salter yang merupakan non-perokok muda dan aktif, tidak cocok dengan profil pengidap kanker mulut pada umumnya.

Webster-Salter mengatakan dia menjalani operasi selama 9 jam untuk menyelamatkan hidupnya dan mengangkat kanker tersebut. Dokter harus mengangkat sebagian area dari lidahnya dan menggantinya dengan otot dari kakinya.

Dokter juga membiopsi bagian dari kelenjar getah beningnya untuk memastikan kankernya tidak menyebar. Untungnya hasilnya menunjukkan hasil yang negatif dan kanker tersebut berhasil diangkat sebelum menyebar.

Setelah operasi, ia mengatakan bahwa dia memiliki tabung trakeostomi yang dipasang selama seminggu untuk membantunya bernapas. Prosedur operasinya juga membuatnya membengkak.

Usai mengalami kondisi tersebut, sekarang Webster-Salter menganjurkan orang untuk waspada tentang kesehatan mereka dan mengingatkan bahwa siapa pun bisa terkena kanker mulut.

Menurut Oral Cancer Foundation, hampir 54.000 orang Amerika didiagnosis menderita kanker mulut atau orofaring setiap tahun. Tingkat kematian untuk kanker mulut lebih tinggi daripada kanker lainnya karena mereka sering ditemukan terlambat dalam perkembangannya.

Tinggalkan Balasan