Viral di Medsos, Kelakuan Buruk Turis Indonesia di Jepang

JAKARTA, KOMPAS.com – Masyarakat Jepang terkenal akan kedisiplinan dan kebersihannya. Berbeda dengan di Indonesia, sebagian besar restoran atau warung makan di Jepang menerapkan konsep self service alias melayani diri sendiri.

Sehingga, tidak ada pelayan untuk membereskan sisa makan di meja pelanggannya. Pengunjung harus membereskan alat makan dan membuang sampah sendiri.

Ternyata tidak semua turis Indonesia yang berkunjung ke Jepang mengetahui akan hal ini. Salah satu warga Indonesia, Tyas Palar, menulis status di halaman Facebook miliknya tentang kelakuan turis Indonesia di Jepang yang tidak patut dilakukan.

Berikut adalah tulisan dari salah satu warga Indonesia, Tyas Palar yang mengeluhkan tentang kelakuan buruk turis Indonesia di Jepang.(FACEBOOK.COM/Tyas.Palar)

Berikutnya dalam beberapa hari, tulisan itu pun viral. Pantauan KompasTravel pada Sabtu malam, (22/4/17), postingan tersebut sudah dibagikan hampir 3.000 orang dan juga disukai lebih dari 3.000 pengguna Facebook.

Salah satu paragraf yang menjadi perhatian khusus adalah tentang rombongan turis Indonesia yang meninggalkan meja makan dalam keadaan kotor.

Salah satu rombongan turis itu telah pergi, menyisakan meja yang berantakan seperti yang saya foto.,,, Mungkin mereka berpikir ini seperti di Indonesia, akan ada pelayan atau petugas yang membersihkan. Padahal tidak ada,” tulisnya di halaman Facebook milik Tyas.

Setelah kejadian itu, Tyas menemukan kejadian yang hampir sama dilakukan oleh rombongan turis Indonesia yang pertama. Pada kali kedua ini, ia menceritakan ada dua orang turis Indonesia yang meninggalkan sisa makan di meja.

Salah seorang laki-laki tersebut berdiri, melangkah menjauh, meninggalkan serpihan sampah berupa robekan kertas, pembungkus sedotan, bon, dan entah apa lagi di atas mejanya,” lanjutnya dalam status Facebook Tyas.

Saat diwawancarai oleh KompasTravel, Tyas mengungkapkan kekecewaannya terhadap kelakuan turis-turis Indonesia di luar negeri. Ia bahkan tak menyangka bahwa status yang ia buat bisa menjadi viral.

“Saya tak menyangka status saya bisa seviral ini. Secara tiba-tiba akun saya kebanjiran request,” ujar Tyas kepada KompasTravel, Sabtu (22/4/17).

Tyas mengakui tidak semua rumah makan di Jepang yang tidak memiliki pelayan yang bertugas membersihkan meja.

“Tergantung rumah makan atau restorannya. Kalau restoran keluarga, seperti saizeriya atau resto sushi, resto mahal itu ada pelayan yang bereskan. Namun kalau restoran cepat saji, kafe, soba, udon, biasanya ada tempat untuk mengembalikan baki,” jelas perempuan yang menempuh studi di Jepang ini.

Oleh karena itu, lanjut Tyas, setiap masuk ke tempat makan di Jepang harus cek terlebih dahulu apakah ada tempat pengembalian baki atau tidak. Jika iya, maka pelanggan harus membersihkan sendiri meja makan usai menyelesaikan makanannya.

 

Tinggalkan Balasan