Berita  

Unggah Video Lelang Perpecahan, Triawan Munaf Minta Maaf dan Hapus Video

Jakarta, KabarBerita.id — Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf meminta maaf usai mengunggah sebuah video bertema lelang upaya memecahkan NKRI yang menimbulkan polemik di media sosial.

Ia mengaku tidak mengetahui jika data yang ada di video yang diunggahnya tidak akurat. Sebab, ia mengaku hanya sekedar mengunggah ulang video yang dibuat akun @wahyukentjana.

‘Saya mem-forward video kreasi Mas @wahyukentjana Mohon maaf sedalam-dalamnya apabila dirasa konten video forward saya tersebut tidak akurat,’ tulis ayah dari penyanyi Sherina Munaf itu lewat akun Twitter miliknya, @Triawan, Sabtu (17/8).

Selain minta maaf, Triawan membatah tudingan video yang diunggahnya itu dibuat dan dibiayai Bekraf. Ia menyebut Bekraf tidak terkait dengan pembuatan video tersebut.

‘Perlu saya klarifikasi bahwa Video tersebut BUKAN buatan atau dibiayai oleh @BekrafID,’ tulisnya.

Berdasarkan penelusuran, video yang diunggah Triawan sudah dihapus. Selain itu, setelahnya, Triawan terpantau membalas komen sejumlah akun yang menyesalkan tindakannya membagikan video tersebut, sekaligus mengklarifikasi Bekraf tak ambil bagian dalam pembuatannya.

Sebelumnya, Triawan diketahui mengunggah video berdurasi 1 menit karya AIDEA. Video itu berisikan rekaman suara lelang tentang ‘perpecahan’.

Berikut naskah di dalam video tersebut;

Silakan Bapak-Ibu,
tawaran perpecahan dimulai
di atas 1945.
Lelang dimulai
Oke penawar pertama.
1948 kita punya PKI.
Ada lagi? ada lagi?
Yak makin naik 1950
ada Republik Maluku Selatan.
Ada yang lebih tinggi?
Yakk 1953
diajukan DII/TII.
Oke 1957 ada Permesta.
1958, 1958,
ada yang berani di 1958?
Yak! 1958 oleh PRRI.
OK! PKI kembali di 1965.
Ada lagi? Yak ada lagi?
Yak! Gerakan Aceh Merdeka berani di 1976. Ada yang lebih dari Gerakan Aceh Merdeka?
Yak 1982.
Organisasi Papua Merdeka menawar pemberontakan di 1982.
Ada lagi yang bisa lebih?
Ada lagi yang bisa lebih?
Oke, 1984 oleh kerusuhan Tanjung Priok.
Yak di sana 1998 Kerusuhan Mei.
Yak menembus angka 2000!
Ada 2019 kericuhan Pemilu.
Ada lagi?
Ada lagi?
Dan hingga kini masih banyak yang berharap bisa memecah negeri ini. Tapi semoga, harga kita untuk Indonesia yang satu takkan pernah bisa ditawar.

Tinggalkan Balasan