Serangan Israel di Gaza, 25 Orang Tewas dan Sekolah Ma’an Jadi Sasaran

Jakarta, KabarBerita.id — Pada Selasa (5/12), serangan Israel di Gaza selatan menewaskan sedikitnya 25 orang, dengan Sekolah Ma’an menjadi korban. Sekolah tersebut menjadi tempat perlindungan bagi warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal akibat agresi Israel. Serangan ini merupakan bagian dari peningkatan gempuran Israel ke Khan Younis, kota terbesar kedua di Gaza, yang telah menjadi sasaran pemboman intens dalam beberapa hari terakhir.

 

Saksi mata melaporkan puluhan orang terluka, dan jenazah ditemukan dari reruntuhan sekolah Ma’an di Khan Younis, yang kemudian dibawa ke rumah sakit Nasser di kota tersebut. Ambulans membawa puluhan orang terluka sejak pagi ke rumah sakit tersebut.

 

Israel telah memerintahkan evakuasi dari hampir dua lusin kawasan, mengakibatkan desakan di tempat penampungan dan lokasi yang disediakan PBB, sementara melarang warga meninggalkan wilayah utara.

 

Warga Palestina mengungkapkan ketidakamanan di mana pun mereka berada di Gaza yang terkepung. Meskipun dilakukan serangan terhadap wilayah tersebut, sebagian besar penduduk Gaza terbatas dalam opsi pengungsian, dengan banyak yang khawatir tidak dapat kembali ke rumah mereka.

 

Kantor kemanusiaan PBB OCHA mencatat bahwa sekitar 80 persen populasi wilayah Palestina, sekitar 1.8 juta orang, harus meninggalkan rumah mereka selama agresi yang dipicu serangan Hamas pada masa sebelumnya. Serangan Israel tersebut sejak saat itu menewaskan 1,200 orang, kebanyakan warga sipil, dan memicu pembalasan yang menewaskan lebih dari 16,200 orang, 70 persen di antaranya perempuan dan anak-anak.

 

Banyak fasilitas, termasuk sekolah dan rumah sakit, telah menjadi sasaran serangan di Jalur Gaza sejak dimulainya konflik. Penduduk yang mencari perlindungan di sekolah dilaporkan terus menjadi target serangan.

 

Tentara Israel pada Minggu (3/12) menerbitkan peta yang membagi Jalur Gaza menjadi “blok” bernomor, sebagai peringatan kepada warga sipil mengenai operasi militer yang akan segera terjadi. Sementara organisasi bantuan internasional memperingatkan bahwa warga sipil di Jalur Gaza akan kehabisan tempat untuk mengungsi karena fokus operasi militer Israel ke wilayah selatan. Koordinator kemanusiaan PBB, Lynn Hastings, menyatakan bahwa “tidak ada tempat yang aman di Gaza dan tidak ada tempat lagi untuk dituju.

Tinggalkan Balasan