Yenny Wahid Ungkap Alasan Tak Dukung Cak Imin Meski dari Kalangan NU

Yogyakarta, KabarBerita.id — Anak Presiden keempat RI, Abdurahman Wahid (Gus Dur) Yenny Wahid membeberkan alasan tak bakal mendukung Anies Baswedan dan Muhaimmin Iskandar (Cak Imin) pada Pilpres 2024 sekalipun pasangan tersebut memiliki unsur keterwakilan Nahdlatul Ulama (NU).

Yenny sebelumnya telah menyampaikan jika arah dukungannya dan keluarga serta para loyalis Gus Dur di Pilpres 2024 hanya akan diarahkan kepada Prabowo atau Ganjar saja. Yenny berencana mendeklarasikan dukungan setelah sosok cawapres masing-masing dari mereka diumumkan.

Bocorannya, Yenny dan keluarga serta para loyalis Gus Dur bakal condong ke capres yang memiliki figur keterwakilan atau unsur NU sebagai cawapresnya.

Yenny pun menegaskan jika sosok Cak Imin yang merupakan bacapres pasangan Anies adalah pengecualian, meskipun Ketua Umum PKB tersebut berasal dari kalangan NU.

“Kecuali (Cak Imin). (Alasan) ya udah jelas lah ya, enggak usah dibahas lagi. Semua sudah tahu posisi kami kalau berurusan dengan Cak Imin,” kata Yenny ditemui di Kasihan, Bantul, DIY, Jumat (13/10).

“Yang penting kalau soal Cak Imin, posisi keluarga Gus Dur ini mirip sama posisi PBNU,” sambungnya menegaskan.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya sebelumnya menyatakan agar tidak ada satu pun capres maupun cawapres yang mengatasnamakan NU di Pilpres 2024. Dia sekaligus menegaskan bahwa PBNU tidak terkait dengan pasangan capres-cawapres manapun.

Gus Yahya memberikan selamat kepada Anies yang resmi berpasangan dengan Cak Imin pada September 2023 lalu. Namun, ia menegaskan warga NU yang mencalonkan diri di Pilpres 2024 harus berjuang lewat partai politik bukan lewat organisasi yang dipimpinnya.

“Jangan ada calon mengatasnamakan NU. Kalau ada calon, itu atas nama kredibilitasnya, atas nama prilakunya sendiri-sendiri. Bukan atas nama NU,” kata dia di kantor PBNU, Selasa (5/9).

Gus Yahya berujar, PBNU sama sekali tak pernah membicarakan ihwal pasangan capres-cawapres yang akan maju dalam kontestasi politik mendatang.

“Kalau ada klaim bahwa kiai-kiai PBNU merestui itu sama sekali tidak benar. Karena tidak pernah ada pembicaraan di dalam PBNU mengenai calon, sama sekali,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan