Bahkan pernikahan itu berlangsung mulus. Kedua perempuannya itu pun menerima untuk dimadu. Dialah Senum (22), pria asal Dusun Selangaran Desa Bilelando Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
SAPARUDIN-PRAYA
RUMAH yang belum rampung tampak masih semrawut. Daun jendelanya belum lengkap. Beberapa lubang masih ditutupi dengan kain dan karung terpal. Hanya daun pintu rumah itu yang disudah dipasangi. Sehingga udara pagi kemarin masih bebas berhembus masuk ke dalam ruangan.
Di rumah itulah Senum menikmati masa-masa bulan madunya. Pemuda kelahiran 1995 itu masih sedang asyik menikmati masa bulan madunya. Pada 26 dan 27 Juni lalu dia baru saja menikah dengan perempuan pujaannya, yakni Liana Suriani anak kelahiran 7 Mei 1995 Dusun Bulur Mayong Desa Bilelando Kecamatan Praya Timur dan Jannatul Fatmi asal Desa Kidang Kecamatan Praya Timur.
Senum mempersunting dua orang gadis sekaligus dalam semalam. Yang dalam adat Sasak Lombok disebut melaiq/merariq (melarikan anak gadis dengan maksud akan menikahi) pada malam Senin sebelum dilangsungkannya akad. Pernikahannya memang tergolong unik dan langka. Sebab sangat jarang ada seorang pria menikahi dua wanita sekaligus.
Ceritanya, Senum sangat mencintai kedua perempuan pujaan hatinya. Keduanya itu memang sudah lama dipacari oleh Senum. Liana Suriani dipacari selama empat tahun. Sedangkan Jannatul Fatmi dipacari selama dua tahun. Selama pacaran Senum sudah berusaha jujur. Kedua pacarnya pun saling menerima.
Begitu ketika berniat menikahi keduanya. Senum terlebih dulu sudah memberitahukan, bahwa dia akan menikahi kedua perempuan tersebut. Alasan lain dia menikahi kedua perempuan itu, karena Senum takut kehilangan kedua gadisnya itu.
“Saya tidak sampai hati melihat ada yang terluka. Makanya saya putuskan untuk menikah sekaligus dengan Liana Suriani dan Jannatul Fatmi,” tuturnya saat ditemui Radar Lombok (Jawa Pos Group) di rumahnya, pekan lalu.
Saat merariq, tutur Senum, dia mengambil pacar pertamanya, Liana Suriani, terlebih dulu. Selang sepuluh menit, dia kemudian pergi mengambil Jannatul Fatmi ke rumahnya.
Keesok malamnya, Senin malam (26/6) dia melangsungkan akad nikah dengan Liana Suriani. Sementara dengan Jannatul Fatmi pernikahan digelar pada Selasa malam (27/6).
Untuk mahar kedua, perempuan itu pun tidak mahal. Liana Suriani meminta maskawin uang Rp 500 ribu dan emas 50 gram. Namun, maskawin itu masih diutang.
Sementara Jannatul Fatmi meminta maskawin Rp 500 ribu dan 5 gram emas dibayar tunai. “Emas yang 50 gram ini nanti saya akan jadikan ikatan. Jika Liana tidak betah atau tidak baik, maka maskawin itu gagal,” ungkapnya.
Setelah menjalani pernikahan ini, Senum tidak banyak bicara. Terutama untuk masalah keadilan berumah tangga. Sebab perkawinan ini merupakan kali pertama bagi.
Dia belum paham sepenuhnya arti keadilan dalam berumah tangga terhadap dua orang istri. Tapi, pastinya ia akan belajar sambil jalan memberikan keadilan kepada kedua istrinya.
“Karena saya mencintai mereka berdua. Saya juga akan belajar bagaimana caranya berbuat adil, biar nanti istri saya ini merasa senang dan pernikahan ini berjalan lama sampai mati jadi pemisah,” cetusnya.
Sementara itu, Liana Suriani istri pertama Senum mengaku bahagia berjodoh dengan suaminya itu meski dimadu. Karena hubungannya selama 4 tahun telah membuat cintanya kepada Senum dan tidak bisa dipisahkan.
Selain itu selama pacaran dirinya dengan Jannatul Fatmi, istri kedua suaminya sudah sering berkomunikasi. Hingga pada akhirnya keduanya sanggup menerima apapun yang terjadi, termasuk dimadu seperti yang dialaminya saat ini.
“Kami sudah jalin komunikasi sebelumnya dengan Jannatul, makanya kami mau dimadu sebab kami sama-sama mencintainya (Senum),” akunya.
Di tempat yang sama, Jannatul Fatmi mengaku tidak tahu kalau Senum sudah mengambil Liana. Namun, semua sudah terlanjur ketika tiba di rumah Senum. Terlebih, di rumahnya juga sudah ribut, kalau dirinya menikah.
“Awalnya saya tidak tahu kalau Senum sudah mengambil duluan Liana, namun karena sudah rebut ia saya terima meski dimadu,” tandasnya.