Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, Memimpin Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116

Bukittinggi, KabarBerita.id — Pemerintah Kota Bukittinggi menggelar upacara untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-116 tahun 2024. Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam acara yang dilaksanakan di Halaman Balaikota Bukittinggi pada hari Senin (20/05).

 

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, membacakan pidato dari Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Budi Arie Setiadi. Dalam pidato tersebut, disampaikan bahwa Indonesia dihadapkan pada sebuah realitas yang jelas, yaitu kemajuan teknologi yang pesat. Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi peserta dalam kemajuan tersebut, tetapi juga menjadi pemain utama yang dapat bersaing di panggung dunia.

 

Erman menekankan bahwa momen hari ini hingga dua dekade ke depan akan sangat menentukan dalam mewujudkan visi tersebut. Bonus demografi Indonesia harus dikelola dengan bijaksana, dan salah satu potensi besar yang dapat mendukungnya adalah adopsi teknologi digital. Tingkat penetrasi internet yang tinggi di Indonesia, mencapai 79.5% dari total populasi, didukung dengan potensi ekonomi digital ASEAN yang diperkirakan mencapai 1 triliun USD pada tahun 2030.

 

Transformasi digital tidak hanya berdampak pada aspek bisnis dan ekonomi, tetapi juga pada aspek sosial dan lingkungan. Dalam aspek bisnis, transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan produktivitas bisnis. Sementara dalam aspek sosial dan lingkungan, transformasi digital dapat meningkatkan akses terhadap teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

 

Dengan pencanangan percepatan transformasi digital nasional oleh Presiden Joko Widodo, tantangan-tantangan yang dihadapi dapat diatasi dengan kerja sama dari seluruh komponen bangsa. Kebangkitan kedua merupakan momen penting bagi Indonesia, di mana kita harus menatap masa depan dengan optimisme dan keyakinan.

 

Erman menegaskan bahwa saat ini tidak ada waktu untuk berjalan lambat, karena Indonesia harus berpacu dengan waktu. Potensi sumber daya alam, bonus demografi, dan transformasi digital menjadi modal dasar dalam mencapai cita-cita “Indonesia Emas 2045”.

 

Artikel ini merupakan liputan resmi dari ANTARA, dimuat tanpa perubahan makna, dan dilengkapi dengan analisis lokal yang relevan.

Tinggalkan Balasan