Berita  

Tiga Ormas yang Geruduk Asrama Papua Minta Maaf

Surabaya, KabarBerita.id — Sebagian organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) yang menggeruduk asrama mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu, dikumpulkan di Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa (20/8). Dalam kesempatan itu, mereka meminta maaf jika ada tindakan yang memicu kemarahan warga Papua.

Tiga OKP yang mendatangi Polda Jatim itu adalah Front Pembela Islam (FPI), Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia (FKPPI), dan Pemuda Pancasila (PP).

“Kami atas nama masyarakat Surabaya dan dari rekan-rekan ormas, menyampaikan permohonan maaf apabila ada masyarakat atau pihak lain yang sempat meneriakkan (kata rasis) itu,” kata perwakilan OKP Tri Susanti, saat mendatangi Mapolda Jatim.

Perempuan yang akrab disapa Susi itu menyatakan, forum yang digelar juga menjadi kesempatan ormas terkait untuk menjelaskan dan mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi di lokasi. “Jadi memang ini hanya untuk cooling down (meredam),” ujar Susi.

Ia membantah pihaknya melakukan pengusiran terhadap mahasiswa Papua di Surabaya. Dia mengatakan, pihaknya hanya ingin menegakkan pengibaran bendera Merah Putih di asrama Papua, yang selama ini mereka tolak untuk memasangnya. “Tujuan kami untuk Merah Putih dan ternyata berdampak seperti itu, dan mungkin ada pihak lain yang sengaja mengondisikan,” kata Susi.

Sementara itu, pihak TNI menyatakan, akan menyelidiki oknum yang berpakaian loreng-loreng khas TNI dalam video ujaran berbau rasis saat penggerebekan asrama Papua di Surabaya pada Jumat (16/8) lalu. Sejumlah pria berbaju loreng itu turut ada bersama sekelompok massa yang mengepung asrama.

“Di video tersebut, memang terlihat ada orang-orang pakai baju loreng, saat ini sedang dilaksanakan langkah-langkah pengecekan, apakah orang-orang tersebut anggota TNI atau bukan,” kata Kepala Pusat Penerangan Daerah Militer V/Brawijaya, Letnan Kolonel Arm Imam Hariyadi saat dihubungi, kemarin.

Imam mengatakan, jika benar oknum yang ada dalam video tersebut adalah oknum TNI, yang bersangkutan akan ditindaklanjuti oleh polisi militer. “Kalau anggota TNI akan kita cek dari kesatuan mana dan pasti ditindaklanjuti prosesnya sesuai ketentuan,” kata dia.

Tinggalkan Balasan