Tanggapi Isu Koalisi Besar, Demokrat: Tak Mudah Satukan Partai

Jakarta, KabarBerita.id — Partai Demokrat menyebut tidak mudah menyatukan visi dan misi banyak partai dalam sebuah koalisi di Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menyikapi wacana koalisi besar partai yang saat ini mendukung pemerintahan Presiden Jokowi.

“Saya kira tidak mudah juga untuk menyatukan seluruh partai-partai dengan keinginan yang berbeda-beda. Kita lihat saja nanti lah,” kata Herman di Kantor DPP Partai Demokrat Posko Perubahan dan Perbaikan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/4).

Herman mengaku belum mengerti apa yang mendasari rencana pembentukan koalisi besar itu. Namun demikian, Herman tetap menghormati keputusan para partai politik tersebut.

Ia juga menganggap pembentukan koalisi besar itu tidak akan menimbulkan polarisasi dengan catatan tidak ada yang membentur-benturkan antar koalisi.

Herman pun mengingatkan agar seluruh partai politik menciptakan demokrasi yang jujur dan adil dan berkompetisi secara sehat.

“Marilah kita berkompetisi, berkontestasi secara sehat dan tampilkan bahwa pemilu adalah ajang pesta demokrasinya rakyat, sehingga betul-betul akan memberikan proses demokrasi, pembelajaran demokrasi yang baik dan ke depannya akan semakin baik,” ujarnya.

Wacana koalisi besar partai politik dalam menghadapi Pilpres 2024 tercetus usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan lima ketua umum partai kecuali PDIP dan NasDem di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4) kemarin.

Lima orang ketua umum yang hadir antara lain, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum PPP Mardiono.

Koalisi besar ini akan meleburkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri Golkar, PAN, dan PPP serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) terdiri Gerindra dan PKB.

Presiden Jokowi yang hadir pada pertemuan tersebut merespons positif wacana lima partai membentuk koalisi besar. Namun, ia menegaskan tak ikut campur dalam rencana ini.

Tinggalkan Balasan