Sejarah Hari Tumor Otak Sedunia: Mengingat dan Meningkatkan Kesadaran

Jakarta, KabarBerita.id — Hari Tumor Otak Sedunia, atau World Brain Tumour Day, dirayakan setiap 8 Juni untuk meningkatkan kesadaran mengenai tumor otak. Peringatan ini dimulai dari inisiatif kampanye oleh Asosiasi Tumor Otak Jerman, Deutsche Hirntumorhilfe eV.

 

Menurut News18, kampanye ini lahir dari kebutuhan mendesak akan obat dan penelitian, serta untuk menyebarkan informasi tentang tumor otak kepada masyarakat luas.

 

Hari Tumor Otak Sedunia pertama kali dirayakan pada 8 Juni 2000, dengan tujuan memberikan penghormatan kepada pasien tumor otak dan keluarganya yang telah berkontribusi dalam mengedukasi masyarakat tentang penyakit ini.

 

Seiring berjalannya waktu, peringatan ini memperoleh pengakuan internasional, dan upaya untuk menjadikannya gerakan global terus berkembang.

 

Pada tahun 2010, International Brain Tumor Alliance (IBTA), organisasi yang menggabungkan kelompok advokasi tumor otak dari seluruh dunia, resmi menetapkan 8 Juni sebagai World Brain Tumour Day.

 

Tumor otak adalah pertumbuhan sel abnormal di otak yang dapat menimbulkan gejala seperti:

 

– Sakit kepala hebat yang sering diikuti mual dan muntah,

– Perubahan perilaku,

– Kelumpuhan pada beberapa bagian tubuh,

– Kejang,

– Kesulitan bicara atau masalah penglihatan, pendengaran, penciuman, atau pengecapan,

– Kelemahan otot dan kesulitan berjalan seimbang,

– Gangguan memori dan koordinasi.

 

Untuk mendiagnosis tumor otak, berbagai pemeriksaan dilakukan, termasuk tes saraf, biopsi, dan MRI. Jika terdeteksi, pengobatan bisa meliputi pembedahan, kemoterapi, atau terapi lainnya seperti penggunaan steroid.

 

Mengutip The Quint, Anda dapat berpartisipasi dalam peringatan Hari Tumor Otak Sedunia dengan mengenakan pita abu-abu, sebuah langkah sederhana untuk meningkatkan kesadaran tentang tumor otak.

Tinggalkan Balasan