Jakarta, KabarBerita.id — Rusia buka suara terkait desakan negara Barat kepada Indonesia supaya tidak membiarkan presiden Vladimir Putin menghadiri konferensi tingkat tinggi G 20 di Bali pada Oktober mendatang.
Kantor kepresidenan Rusia atau Kremlin mengatakan mereka akan membuat keputusan apakah Kutin akan hadir dalam KTT G 20 tahun ini atau tidak. Keputusan yang akan dibuat tergantung dengan situasi yang berkembang.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan pihaknya akan memberikan klarifikasi karena bagaimanapun juga Indonesia yang menjadi penyelenggara.
Dikutip reuters, komentar itu diutarakan Peskov menanggapi pernyataan wartawan terkait respon Rusia terhadap desakan beberapa negara supaya Putin tidak diundang ke dalam KTT G 20 karena inflasinya ke Ukraina.
Negara Barat diketahui terus melayangkan ketidaksenangan apabila Rusia berpartisipasi dalam rangkaian KTT ke-20 tahun ini imbas dari invasi Moscow ke Ukraina.
Sejumlah negara bahkan sudah mewanti terkait rasa keberatan mereka apabila Indonesia tetap mengijinkan Rusia hadir dalam pertemuan kelompok tersebut. Hal tersebut membuat posisi Indonesia sebagai ketua G 20 terdesak.
Yang terbaru negara Amerika Serikat bahkan mengancam tidak akan menghadiri pertemuan G 20 apabila delegasi Rusia tetap hadir.
Hingga saat ini Indonesia belum mengambil keputusan terkait konflik Rusia dan Ukraina sebagai presiden negara kelompok G20 pada tahun ini, terutama terkait nasib kehadiran negeri perlu merah dalam forum tersebut.
Sementara itu juru bicara kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah, meminta supaya masyarakat tidak berspekulasi menanggapi pernyataan Amerika Serikat yang tidak ingin datang ke pertemuan G 20 apabila Rusia diundang.
