Red Sparks Ancam Usir Suporter Indonesia Bandel di Liga Voli Korea

Jakarta, KabarBerita.id — Jung Kwan Jang Red Sparks telah mengeluarkan peringatan serius kepada suporter yang mungkin menciptakan gangguan di Liga Voli Korea musim 2023/2024.

Ancaman ini datang bersamaan dengan rilis peringatan keras terhadap penonton yang mungkin mengganggu suporter lain di Chungmu Gymnasium, markas Red Sparks.

Red Sparks telah mengeluarkan peringatan tegas yang berisi larangan serta ancaman sanksi kepada suporter yang mungkin melakukan tindakan yang mengganggu pada hari Selasa (7/11).

Peringatan keras ini muncul sebagai respons terhadap insiden kontroversial yang melibatkan suporter Indonesia yang mendukung dengan intensitas Megawati Hangestri Pertiwi dan Red Sparks di Negeri Ginseng.

“Untuk memastikan bahwa semua orang dapat menikmati pertandingan, kami meminta agar semua mengikuti etika dalam mendukung, tanpa memandang politik, agama, atau etnisitas,” tulis pernyataan dari Red Sparks.

Selain peringatan tersebut, Red Sparks juga memberlakukan delapan larangan yang berlaku selama pertandingan kandang mereka:

1. Dilarang menampilkan slogan-slogan politik atau frasa saat menonton pertandingan.

2. Dilarang melakukan pengrusakan atau mencemari bendera nasional, baik negara sendiri maupun negara lain.

3. Dilarang mengkritik atau mencemooh tim lawan atau pemain.

4. Jangan mengganggu jalannya pertandingan dengan menggunakan kamera flash atau perangkat lainnya.

5. Dilarang memberikan dukungan kepada tim tandang di zona tuan rumah.

6. Dilarang menempati tempat selain bangku penonton yang telah ditentukan atau memasuki lapangan permainan.

7. Dilarang bersorak sambil berdiri secara berlebihan sehingga mengganggu pandangan penonton lain.

8. Dilarang merekam tindakan yang tidak etis atau tidak bermoral selama pemain sedang melakukan pemanasan.

Red Sparks juga mengumumkan bahwa akan ada sanksi bagi suporter yang melanggar peraturan-peraturan ini, dan mereka dapat diusir secara paksa dari stadion.

Selain itu, Red Sparks berkomitmen untuk merilis pernyataan serupa dalam bahasa Indonesia dan Inggris agar dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat.

Tinggalkan Balasan