PPDB 2024 di Kabupaten Belitung Timur: Imbauan Bupati untuk Proses Adil dan Transparan

Belitung, KabarBerita.id — Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024 di Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan segera dimulai.

Menyikapi rencana PPDB 2024 di Kabupaten Belitung Timur, Bupati Beltim, Burhanudin, mengimbau agar panitia sekolah yang terlibat dalam proses PPDB 2024 melaksanakan penerimaan siswa baru sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Burhanudin menegaskan bahwa PPDB 2024 di Kabupaten Belitung harus dilakukan secara transparan dan adil. Ia menyadari risiko yang akan dihadapi panitia jika terlibat dalam pungutan liar (pungli) pada penerimaan siswa baru, baik di tingkat SD, SMP, maupun SMA/SMK.

“Kita pastikan bahwa penerimaan siswa baru dilaksanakan sesuai aturan, dan jika terjadi pungli, mereka akan menghadapi konsekuensi hukum,” ujar Burhanudin pada Jumat (24/5/2024).

Bupati menjelaskan bahwa penerimaan siswa baru harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ia juga mengingatkan agar setiap sekolah, melalui panitia penerimaan siswa baru, memperhatikan kebutuhan sekolah swasta dan menghindari persaingan yang tidak sehat dalam menarik siswa baru, terutama di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).

“Saya meminta agar setiap sekolah, melalui panitia, memperhatikan kebutuhan sekolah swasta. Persaingan antara sekolah negeri dan swasta harus adil, sesuai dengan minat siswa di Belitung Timur,” jelas Burhanudin.

Imbauan ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi panitia penerimaan siswa baru di seluruh sekolah di Belitung Timur, serta menjaga integritas dan transparansi dalam proses penerimaan.

“Diharapkan tidak ada lagi pungli dan persaingan tidak sehat yang merugikan siswa dan sekolah,” tambah Burhanudin.

Sementara itu, salah satu orang tua murid, Adi, berharap agar tidak ada oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan pungli selama proses PPDB 2024.

“Kami sebagai orang tua ingin anak-anak kami mendapat pendidikan terbaik. Meskipun ada pungli, sebagian orang tua akan membayar agar anak-anak bisa masuk ke sekolah yang diinginkan. Oleh karena itu, kami berharap pihak terkait dapat mengatasi hal ini,” ungkap Adi.

Tinggalkan Balasan