PMI di Bawah Kepemimpinan JK Berupaya Membantu Evakuasi WNI di Jalur Gaza

Jakarta, KabarBerita.id -– Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK), sedang melakukan koordinasi dengan Palang Merah Internasional untuk membantu proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Palestina setelah serangan balasan Israel.

“Saat ini kami sedang membahas bagaimana PMI dapat membantu dalam evakuasi 15 orang WNI yang berada di sana. Namun, kita perlu memahami bahwa ada banyak warga asing di sana, bukan hanya dari Indonesia,” kata JK di Markas PMI, Jakarta Selatan, pada Selasa (10/10).

Ia juga menyatakan bahwa saat ini sedang dicari solusi tentang bagaimana PMI dapat membantu dalam situasi tersebut, meskipun akses ke Gaza masih terbatas.

JK menyoroti bahwa apa yang terjadi di Gaza akan menjadi bencana kemanusiaan dalam beberapa hari ke depan. Israel akan melakukan blokade dengan cara memotong pasokan listrik, air, makanan, dan pasokan logistik.

“Terutama dalam minggu-minggu mendatang, dalam empat hari ke depan, Israel berencana untuk memotong pasokan listrik, air, makanan, dan logistik lainnya. Ini akan menghadirkan kesulitan yang besar bagi 2,5 juta penduduk Gaza,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, JK juga menyinggung konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina, yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Ia meyakini bahwa konflik tersebut harus diselesaikan melalui jalan politik.

“Konflik pertama antara Palestina dan Israel terjadi pada tahun 1948. Artinya, konflik ini telah berlangsung selama 75 tahun. Konflik kedua terjadi pada tahun 1967, dan konflik ketiga terjadi pada tahun 1971. Ini adalah konflik yang telah berlangsung lama, dan penyelesaiannya harus melalui jalan politik,” ujarnya.

Sebelumnya, Jalur Gaza menjadi pusat ketegangan setelah milisi Palestina, Hamas, melancarkan serangan terhadap pasukan Israel di wilayah tersebut akhir pekan lalu.

Hamas memulai serangan pada Sabtu (7/10) dengan menyebutnya sebagai operasi untuk mengakhiri pendudukan terakhir di wilayah tersebut.

Pasukan Israel tidak tinggal diam dan menjalankan Operasi Pedang Besi sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas. Operasi Israel ini bertujuan untuk menghantam infrastruktur Hamas di Jalur Gaza.

Ketegangan dan bentrokan senjata antara keduanya terus berlanjut hingga saat ini, menyebabkan korban jiwa yang sangat tinggi.

Menurut saluran TV Israel, setidaknya 900 warga Israel tewas dalam konflik ini, dan 2.600 lainnya mengalami luka-luka. Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa lebih dari 600 warga Palestina tewas dan 3.726 lainnya mengalami luka-luka.

Tinggalkan Balasan