Pertimbangan Keamanan dan Kemanjuran Penggunaan ASI Bubuk untuk Bayi

Jakarta, KabarBerita.id — Pembahasan mengenai pengolahan air susu ibu (ASI) menjadi bubuk dan kemudian dikemas dalam sachet telah menjadi perbincangan viral dalam beberapa waktu terakhir. Namun, keamanan dan kemanjuran ASI bubuk sebagai alternatif bagi bayi masih menjadi pertanyaan yang penting.

 

Proses pembuatan ASI bubuk melibatkan penghilangan kandungan air dari ASI, menghasilkan bubuk yang mirip dengan susu formula. ASI diterima oleh perusahaan, kemudian dibekukan pada suhu yang sangat rendah untuk menghilangkan air dan mengubahnya menjadi bentuk bubuk. Setelah proses ini, ASI dikemas secara khusus untuk menjaga kebersihannya sebelum dikirim kembali kepada konsumen.

 

Meskipun penawaran ASI bubuk menarik bagi banyak orang tua karena umur simpannya yang lebih lama dan kemudahannya dalam perjalanan, masih terdapat kekhawatiran terkait keamanannya. Praktisi kesehatan, seperti Neela Sethi, dokter anak dan konsultan laktasi di MAM Baby, menunjukkan bahwa belum ada pernyataan resmi dari lembaga seperti American Academy of Pediatrics (AAP), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), atau Food and Drug Administration (FDA) mengenai keamanan dan kemanjuran ASI bubuk.

 

Kekhawatiran terbesar adalah kurangnya penelitian yang memadai mengenai nutrisi ASI bubuk dan kemungkinan kontaminasi bakteri dan virus selama proses pembuatan. Selain itu, ASI bubuk tidak melalui proses pasteurisasi yang dapat membunuh bakteri berbahaya.

 

Sejauh ini, praktisi kesehatan merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif pada bayi hingga usia enam bulan, karena ASI menyediakan nutrisi yang lengkap dan penting bagi perkembangan bayi. Namun, keamanan dan kemanjuran ASI bubuk masih memerlukan penelitian lebih lanjut sebelum dapat dianggap sebagai alternatif yang aman dan efektif untuk bayi.

Tinggalkan Balasan