Viral  

Penyebab Perusahaan Start-up Gagal Menurut Google

JAKARTA, Kabarberita.id –  Hasil riset global yang dikeluarkan oleh VCS menyatakan 65 persen dari pendanaan terhadap suatu start-upgagal dikarenakan permasalahan terkait individu pelaku bisnis, terutama konflik yang terjadi di antara pada para pendiri.

Martin Gonzalez, Organization Development Partner Google mengatakan, beberapa pengacara dari pendiri-pendiri startup menyatakan 1 dari 3 proyek yang mereka terima ialah permasalahan di antara pendiri.

”Sejauh ini, isu tersebut masih menjadi permasalahan terbesar yang dihadapi oleh para start-up, yang sayangnya masih belum banyak terekspos publik,” kata dia, di Jakarta, Ahad (28/10).

Menurut dia, fakta ini membuktikan struggle is real, people are buggy, dari beberapa permasalahan dan tantangan yang telah dipecahkan, akan timbul permasalahan lain yang menyusul untuk dihadapi. Para pendiri start-up lebih memilih untuk berhadapan dengan code yang rumit dibandingkan permasalahan rumit terkait individual.

Martin menjelaskan, ada tiga hal yang harus dipikirkan oleh para pendiri startup untuk dapat membentuk fondasi tim yang kuat. Pertama, One of you > Two of you. Dengan beberapa perhitungan, disimpulkan bahwa lebih 80 persen start-up didirikan oleh sekelompok orang. Bagi para pendiri, merupakan ide yang bagus untuk berbagi kesulitan dalam membentuk suatu perusahaan bersama 1 atau 2 rekan.

Kedua, melumpuhkan firewall dengan memaksa diskusi sensitif. Ketika beragam benturan cara kerja dan mulai hilangnya kepercayaan atas kualitas kerja masing-masing mulai terjadi, ketahuilah proses tersebut adalah bagian alami dari proses kerja sama. ”Interpersonal Firewall adalah bagian alami di antara para pendiri dan mereka harus sangat waspada dalam menghadapinya,” kata Martin.

Hasil riset Google terhadap tim terbaik dan terburuk yang mereka miliki, ditemukan bahwa tim terbaik aman secara psikologis. Keamanan Psikologis didefinisikan sebagai kepercayaan diri untuk menolak pendapat satu sama lain tanpa takut dapat merusak hubungan.

Terakhir, tangani co-founder yang tidak bisa diukur. Menurut pengalaman yang telah temui Google, sekitar setengah dari percakapan pribadi bersama para pendiri membahas mengenai permasalahan ini. Hal seperti ini sering terjadi saat memulai bisnis dengan satu model bisnis, mengajak ahli untuk bergabung dengan.(Sumber: Republika.co.id)

Tinggalkan Balasan