Viral  

Pada RAPBN-P 2017, Target Pertumbuhan Ekonomi Jadi 5,2 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah mengusulkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2 persen di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPN-P) 2017. Angka itu lebih tinggi dari asumsi awal di APBN 2017 sebesar 5,1 persen.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kenaikan asumsi pertumbuhan ekonomi itu disebabkan membaiknya pertumbuhan ekspor-Impor, konsumsi pemerintah, konsumsi, dan investasi.

“Semua motor pertumbuhan ekonomi itu ada di zona positif,” ujarnya saat menjelaskan RAPBN-P 2017 dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (10/7/2017).

Kinerja ekspor diperkirakan akan mencapai 4,8 persen dan impor mencapai 3,9 persen.

Indikator kenaikan kinerja ekspor-Impor sudah terlihat di kuartal 1 2017, lebih baik dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, motor penggerak ekonomi lainnya yakni konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh sebesar 5,1 persen, konsumsi pemerintah 4,6 persen, dan investasi 5,4 persen.

Selain faktor dalam negeri, kenaikan target pertumbuhan ekonomi di RAPBN-P 2017 juga mempertimbangkan faktor luar negeri.

Pemerintah melihat ada perbaikan pertumbuhan ekonomi global yakni Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa.

Namun pemerintah juga menilai masih ada tantangan yang dihadapai ekonomi global.

Diantaranya kebijakan proteksionisme AS dan ekonomi China yang masih mencari keseimbangan baru pasca tumbuh double digit.

Di sisi lain, pemerintah juga mengajukan asumsi makro ekonomi lainnya yakni inflasi 4,3 persen, kurs 13.400 per dollar AS, Surat Perbendaharaan Negara 3 bulan 5,3.persen, Indonesia Crude Price (ICP) 50 dollar AS per barrel.

Meski begitu asumsi makro ini masih akan dibahas oleh Komisi XI DPR. Artinya masih ada kemungkian asumsi makro ini berubah.

Tinggalkan Balasan