Obat Alami Ini dapat Hilangkan Ruam Kulit Akibat Banjir

Jakarta, KabarBerita.id — Hujan lebat yang mengguyur Indonesia beberapa hari ini membuat sejumlah wilayah tergenang banjir. Banjir menyebabkan beberapa penyakit menjangkit tubuh manusia diantaranya ruam kulit.
Ada beberapa cara alami untuk meredakan ruam kulit akibat genangan banjir.

Ketika banjir melanda, banyak warga dan petugas darurat yang terpapar cemaran air kotor yang dapat menyebabkan beberapa jenis penyakit kulit. Air banjir mengandung patogen dan bahan kimia akibat bersentuhan dengan limbah mentah, minyak, bensin, dan bahan kimia rumah tangga seperti cat dan insektisida.

Ada pula kekhawatiran tercemarnya air dengan pelepasan kontaminan skala besar yang tidak disengaja dari lokasi industri atau pertanian.

Tingkat keparahan kontaminasi air banjir yang tidak diketahui ini dapat menimbulkan risiko infeksi kulit, peradangan, hingga penyakit kulit terkait stres psikologis.

Ruam kulit atau dermatitis kontak terjadi ketika kulit bersentuhan dengan bahan kimia yang menyebabkan reaksi, seperti kemerahan, bengkak, atau gatal. Air banjir yang mengandung bahan kimia diketahui dapat menimbulkan reaksi tersebut.

Berikut ini merupakan beberapa cara alami yang bisa dilakukan untuk meredakan ruam kulit akibat genangan banjir.

1. Kompres dingin
Dilansir Healthline, salah satu cara tercepat dan termudah untuk meredakan rasa sakit dan gatal pada ruam adalah dengan mengompres kulit dengan air dingin. Baik kompres dingin, mandi air dingin, atau kain lembap, air dingin dapat memberikan rasa lega seketika dan dapat membantu menghentikan pembengkakan, meredakan gatal, dan memperlambat perkembangan ruam.

2. Lidah buaya
Tanaman lidah buaya dikenal dengan penggunaannya untuk mempromosikan penyembuhan luka kecil saat memasak. Selain penyembuhan luka, lidah buaya telah digunakan untuk antiinflamasi, antimikroba, antivirus, dan antioksidan.

Lidah buaya mengandung vitamin B-12, kalsium, magnesium, seng, vitamin A, C, E, dan asam lemak esensial. Tanaman ini juga mengandung enzim, karbohidrat, dan sterol, yang dianggap berkontribusi pada efek antiinflamasi.

3. Minyak kelapa
Minyak kelapa tinggi lemak jenuh dan memiliki sifat antiseptik dan anti-inflamasi.

Asam lemak rantai sedang dalam minyak kelapa murni dianggap memiliki sifat antibakteri, antivirus, antiinflamasi, dan penyembuhan. Monogliserida yang terbentuk dari asam laurat dalam minyak kelapa ditemukan sebagai antibakteri, di mana asam laurat membentuk sekitar setengah kandungan lemak minyak kelapa.

Tinggalkan Balasan