Berita  

Novel: Pengungkapan Kasus Saya untuk Masa Depan KPK

Jakarta, KabarBerita.id — Penyidik senior KPK Novel Baswedan menegaskan bahwa pengungkapan penyerangan dirinya harus terus dicari. Hal ini agar tidak ada lagi pihak yang berani menyerang petugas pemberantasan korupsi pada masa mendatang.

“Ketika saya diserang, saya memaafkan pelaku dan ikhlas tapi saya berpandangan ke depan dan saya sadar di KPK masih ada kawan-kawan yang bertugas untuk memberantas korupsi dan masih ada peluang diserang,” kata Novel Baswedan dalam acara “KPK Harus Mati” di Jakarta, Kamis (20/6).

Acara “KPK Harus Mati” merupakan diskusi 800 Hari Novel di mata Sahabat Muda yang diadakan oleh Wadah Pegawai KPK dan Indonesia Corruption Watch (ICW). Novel Baswedan diserang oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. Hari ini tepat 800 hari pasca penyerangan terhadap Novel.

“Kalau masih terjadi kompromi dan memaklumi artinya seperti saya membiarkan kawan-kawan masih bisa diserang, membiarkan KPK ditargetkan oleh orang-orang jahat, karena saya tahu kawan-kawan aktivis, pimpinan dan pihak lainnya juga berupaya melakukan perlawanan dan itu tidak mudah dan berat,” tegas Novel.

KPK pada hari ini juga memfasilitasi penyidik Polda Metro Jaya yang didampingi oleh tim asistensi ahli atau tim gabungan yang sudah dibentuk oleh Kapolri untuk memeriksa Novel Baswedan sebagai saksi kasus penyerangan air keras. Dalam pemeriksaan tersebut, Novel dicecar sekitar 20 pertanyaan.

Tinggalkan Balasan