Misteri Identitas Tiga Mayat di Pesisir Lampung

Kalianda, KabarBerita.id — Kepolisian Daerah Lampung menyelidiki identitas tiga mayat anonim yang ditemukan di pesisir Lampung, pekan lalu. Aparat kumpulkan keterangan saksi di lokasi kejadian dan buka layanan pengaduan masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga.

”Kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman di sekitar bibir pantai lokasi penemuan jenazah,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Komisaris Besar Polisi Reynold E Hutagalung, dalam keterangan pers di Markas Polda Lampung, Selasa (12/9/2023).

Penyidik telah memeriksa 19 saksi. Mereka nelayan dan warga sekitar lokasi kejadian yang mengetahui kronologi penemuan mayat tersebut. Polisi juga membuka layanan pengaduan. Warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya dapat melapor. Hingga kini, belum ada warga yang melapor.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Lampung tengah mengumpulkan data post mortem dari tubuh serta barang-barang yang melekat pada jenazah. Semua itu diharapkan menjadi petunjuk untuk mengungkap identitas ketiganya.

”Sekecil apa pun petunjuk itu sangat berarti bagi penyidik untuk dapat menentukan dan mengungkap identitas jenazah tersebut,” katanya.

Mayat tanpa identitas ditemukan di pesisir Pantai Karang Bolong, Pekon Tegineneng, Kecamatan Limau, Tanggamus, pada Kamis (7/9/2023). Jasad tersebut dievakuasi ke RSUD Batin Mengunang, Kota Agung.

Sebelumnya diberitakan dua mayat tanpa identitas yang kondisinya tidak utuh ditemukan pada dua lokasi berbeda di pesisir Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (6/9/2023). Nelayan setempat menemukannya saat mencari ikan di laut.

Mayat pertama ditemukan di pinggir Pantai Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Rabu pagi. Mayat kedua ditemukan di pantai Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu malam. Keduanya dalam kondisi tanpa kepala. Beberapa bagian tubuh seperti tangan dan kaki juga tidak utuh.

Esoknya, Kamis (7/9/2023) siang, sesosok mayat tanpa identitas juga ditemukan di Pantai Karang Bolong, Pekon Tegineneng, Kecamatan Limau, Tanggamus.

Reynold mengungkapkan, mayat tanpa identitas yang ditemukan di Kabupaten Tanggamus total berjumlah dua orang. Sebelumnya, pada 15 Agustus 2023, sesosok mayat anonim juga ditemukan di pinggir pantai di Pekon Teluk Brak, Kecamatan Pematang Sawah, Tanggamus. Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi sudah membusuk. Jenazah ditemukan masih menggunakan celana hitam tanpa merek.

Dokter Forensik RS Bhayangkara Septi Eva Lusiana menuturkan, kedua mayat yang ditemukan di kawasan pantai Kabupaten Tanggamus telah diotopsi. Secara umum, kondisi kedua jenazah sudah membusuk dan diperkirakann sudah meninggal lebih dari dua minggu. Keduanya berjenis kelamin laki-laki.

Petugas tidak menemukan luka-luka atau tanda kekerasan pada tubuh kedua mayat tersebut. Usia keduanya berkisar 30-45 tahun. Tinggi badan antara 161-169 sentimeter. ”Kami mengambil beberapa jaringan organ untuk pemeriksaan lebih lanjut anatomi patologi. Kami juga mengambil sampel untuk keperluan tes DNA,” katanya.

Kepala Instalasi Forensik dan Pemulasaraan Jenazah Rumah Sakit Bob Bazar Andriyani menerangkan, dua mayat anonim yang ditemukan di pesisir pantai Lampung Selatan juga telah diotopsi. ”Hasil pemeriksaan luar dan dalam kami menemukan keduanya laki-laki dengan tinggi badan 156-157 sentimeter dan 163-174 sentimeter. Perkiraan usia keduanya 30 sampai 50 tahun,” kata Andriyani.

Polres Lampung Tengah mengevakuai mayat tanpa identitas yang ditemukan warga sekitar pada Minggu (24/7/2022).

Petugas telah mengambil sampel dari bagian tubuh mayat anonim tersebut untuk keperluan tes DNA. ”Sampel-sampel tersebut sudah kami kumpulkan, termasuk data untuk DNA dari rambut juga tulang kaki bagian depan. Data baju juga masih kami simpan,” katanya.

Andriyani menambahkan, saat pemeriksaan ditemukan dugaan bekas luka di bagian kaki. Kendati begitu, ia menyebut pemeriksaan bekas luka itu masih bersifat kecurigaan atau suspek. Perlu pemeriksaan patologi anatomi untuk pembuktian lebih lanjut. Selanjutnya, kedua mayat dimakamkan di Kalianda.

Tinggalkan Balasan