Jakarta, KabarBerita.id — Maruarar Sirait mengungkapkan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto memanggilnya untuk berdiskusi di Bali. Mantan politisi PDIP ini menegaskan bahwa pembicaraan mengenai kursi menteri, yang sempat diisukan akan diberikan padanya, belum terjadi.
“Hari ini saya dipanggil Pak Prabowo ke Bali untuk berdiskusi. Ini hanya diskusi biasa. Sekarang saya menuju Bali karena beliau mengundang saya untuk berbicara,” kata Maruarar, yang akrab disapa Ara, saat menghadiri acara Tribute to Akbar Tandjung di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (19/5).
Mengenai isu kursi menteri, Ara menyatakan bahwa hingga kini belum ada pembicaraan apa pun terkait hal tersebut. Ia juga menegaskan bahwa kesetiaannya kepada Prabowo tidak terkait dengan posisi menteri.
“Saya akan tetap setia kepada Pak Prabowo meskipun tanpa kursi menteri,” tegasnya.
Ara mengingatkan bahwa selama sepuluh tahun mendukung Joko Widodo sebagai presiden, ia tetap setia meskipun tidak diangkat menjadi menteri. Dukungan kepada Jokowi dan Prabowo, menurut Ara, didasarkan pada keyakinannya bahwa keduanya adalah pemimpin yang baik dan tepat untuk Indonesia.
“Selama 10 tahun saya tidak menjadi menteri, saya tetap loyal kepada Pak Jokowi. Saya mendukung Jokowi dan Prabowo bukan karena menteri, tetapi karena saya percaya mereka adalah pemimpin yang baik untuk Indonesia,” ujar Ara.
Ara juga menyamakan karakter Prabowo dengan Jokowi, mengatakan bahwa keduanya adalah sosok yang terbuka terhadap masukan dan kritik.
“Pak Prabowo sangat egaliter seperti Pak Jokowi, bisa menerima masukan bahkan kritik sekalipun,” tambahnya.