Berita  

Mantan Ketua Umum Nasdem Pertanyakan Manuver Surya Paloh

Jakarta, KabarBerita.id — Mantan Ketua Umum Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, menilai Partai Nasdem telah melenceng dari semangat pendiriannya. Ia menjelaskan Nasdem awalnya mengusung salam perubahan restorasi. Namun sekarang Nasdem dia nilai seperti restoran politik di mana hanya memperjuangkan kepentingan politik ketimbang kepentingan rakyat.

“Bukan untuk memperjuangkan kepentingan partai, tapi hanya demi keuntungan elite tertentu, kelompok tertentu di internal Partai Nasdem,” ujar Patrice di Cikini, Jakarta Pusat, Ahad (10/11).

Ia mengaku terkejut dengan manuver Nasdem yang langsung menggelar pertemuan dengan partai di luar pemerintahan. Padahal, saat ini mereka masih berada dalam koalisi pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

“Manuver itu jelas melanggar norma dan etika berpolitik yang tidak mencerminkan adab ketimuran tentang sopan santun,” ujar Patrice.

Nasdem saat ini dinilai sebagai perusahaan yang menguntungkan sejumlah elite politik di dalamnya. Hal itu dilihat Patrice dari kekecewaan partai tersebut yang tak mendapatkan kursi Jaksa Agung.

Padahal, penentuan kursi kabinet adalah hak prerogatif dari Presiden Jokowi di mana sudah seharusnya hal itu tak dapat diintervensi oleh pihak manapun. “Partai Nasdem seharusnya sadar, pembentukan kabinet adalah hak prerogatif Presiden dan tidak bisa diatur siapapun. Dan menurut saya Presiden sudah tepat menunjuk Jaksa Agung sekarang karena bukan kader partai politik,” ujar Patrice.

Terkejut Pernyataan Surya Paloh

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyindir partai yang merasa paling pancasilais tetapi enggan merangkul dan tak mau bersalaman dengan teman sendiri. Patrice mengaku terkejut mendengar pernyataan Surya Paloh tersebut.

Jika pernyataan Surya merupakan balasan terhadap sindiran Presiden Joko Widodo, kata Patrice, itu bukan merupakan hal yang tepat. Sebab, sudah sewajarnya jika Jokowi menanyakan hal tersebut kepada partai yang berada dalam koalisinya.

“Padahal, yang mengomentari pelukan Bang Surya dan Pak Sohibul adalah Presiden Jokowi. Apakah Bang Surya menuduh Presiden Jokowi tidak Pancasilais,” ujar Patrice di Cikini, Jakarta Pusat, Ahad (10/11).

Dengan adanya saling sindir antara elite politik, wajar jika masyarakat curiga adanya ketidaksolidan antara partai-partai pendukung Jokowi. Apalagi, Nasdem disebutnya kecewa karena tak memperoleh kursi Jaksa Agung.

“Jangan salahkan publik yang berspekulasi bahwa manuver NasDem berkaitan dengan kebijakan Presiden memilih Jaksa Agung menggunakan hak prerogatifnya,” ujar Patrice.

Tinggalkan Balasan